Pages

Rabu, 30 September 2015

Tragedi tak seharusnya diulangi

Ada jeda sesaat di sore yang memerah
Sesaat ketika remang-remang senja akan berganti malam
Sesaat yang bisa kita gunakan untuk mengingat
Pada raga-raga yang telah kehilangan jiwa
Pada tubuh-tubuh yang tak lagi bernyawa
Bahwa mereka pernah hidup memperjuangkan mimpi
dan mati berguguran bak kelopak melati...

Banyak yang tak bernama
Pun banyak jua yang tak tertera dalam cerita
dan yang tersisa hanyalah aksara bisu
yang tidak bisa teriak dan berbicara
"Jangan gadaikan merdeka yang kucipta dengan bersimbah darah"

Sesaat di sore yang memerah
kita seharusnya belajar mengerti...
Bahwa tanah tempat kita berdiri
bisa jadi adalah makam mereka yang mati demi pertiwi
kehidupan yang kita sengketakan
kenyataannya didapat dengan darah dan pengorbanan
Mereka yang  gagal mempertahankan HIDUP demi MERDEKA

akan terlalu kejam jika pada akhirnya
Kita gagal mempertahankan MERDEKA demi hidup...


-Mengingat dan Mengenang kembali, para melati pembela bumi pertiwi, patriot sejati yang telah gugur 30 September 50 tahun yang lalu, mereka terbunuh oleh kekejaman PKI, akankah kita membunuhnya sekali lagi dengan egoisme dan keangkuhan yang berkali lipat lebih kejam?

Tidak ada komentar: