Pages

Rabu, 21 Oktober 2015

Trip To Kerinci (Prolog)

         My Trip My Adventure,kadang terdengar klise dan mengundang komentar negatif, karena tidak sedikit kawula yang mengatasnamakan petualangan sebagai judul fiktif dari gaya-gayaan, namun pada dasarnya apapun itu alasan di balik semuanya tetap saja sebuah petualangan memiliki begitu banyak cerita di setiap sisinya, begitu banyak kisah yang tidak ada habisnya untuk terus di kisahkan kembali. namun, alih-alih menggunakan istilah yang sama, aku lebih suka menyebutnya dengan istilah sendiri, entah karena ingin terdengar lebih original, atau memang menolak cibiran dan pandangan sebelah mata dari sebagian yang tidak dapat memahami makna "kita tidak menjalani apa yang orang jalani" sehingga aku memutuskan untuk menyebutnya 'My Move My Destination'!

       Cerita ini dimulai dengan alur yang serba dadakan, sebuah perjalanan instant yang menyisakan kenangan yang mungkin saja bisa lekang atau usang, namun tidak akan terkikis habis, karena kenangan usang akan selalu menjadi tempat yang nyaman untuk kembali, sekedar dikunjungi atau singgah sejenak untuk melepas penat hari ini.

13 Oktober 2015
Selasa pagi, semua mulai sibuk dengan rutinitas masing-masing, perihal kerja atau juga seputaran acara pameran, mtq provinsi, begitu juga aku. Sibuk, atau tepatnya menyibukkan diri menyusun rencana tentang apa yang akan dilakukan hari ini dan apa yang mungkin bisa dilakukan esok hari, tanggal merah yang tidak bisa dipungkiri selalu jadi sesuatu yang sangat di nanti-nanti. Tapi, bagaimana mungkin hari libur bisa menghibur jika nantinya aku tidak tau harus melakukan apa-apa. Rencana semula, nge-trip ke geopark bangko-merangin, tapi kemungkinan besar akan batal ikut serta karena gak ada sindongdong nggak rame, karena dongdong sendirian itu nggak enak. So, keputusan sudah hampir bulat, hari libur besok bakal diisi dengan menekuni hobby lama, tidur. Kegalauan tentang liburan masih berlanjut sampai siang, dan sampai tak lagi siang. 
Selasa malam, HP tiba-tiba bunyi, yak ada telepon dari abang sebut saja kepala suku, masih kelanjutan perihal liburan yang keputusannya masih setengah bulat, singkat cerita aku yang (kata sinta) dongdong cuma bisa ngeliat bengong ke sinta dongdong yang juga nggak mau kalah bengongnya ketika kepala suku dan wakil2nya mencetuskan "oke, tripnya kita ganti jadi ke kerinci, packing sekarang jam 10 kita berangkat" . kepala suku dan rombongan pulang dari tempat pertemuan, menyisakan aku dan sindongdong yang masih setengah sadar akan keputusan yang tadinya setengah bulat sekarang mendadak sudah menjadi keputusan yang bulat, sekitar 2 jam dari sekarang kami akan nge-trip ke kota yang dulunya pernah aku datangi ketika aku masih balita (bawah lima tahun) dan malam ini mungkin akan kembali aku kunjungi ketika aku sudah balita (bawah lima puluh tahun). Tapi dibalik ke-speechless-an sebenarnya ada ke-excited-an yang terpendam, yeaaay Kerinci, siapa yang tidak tau alam kerinci dengan segala pesona alamnya yang saaaaaaaaangaaaaat ruar bisa. 
ini alur yang instant liburan dadakan, perjalanan singkat namun tidak pernah menjadi sederhana, karena cerita baru akan di mulai...


to be continued..

Tidak ada komentar: