Pages

Minggu, 14 April 2013

bahasa resah ataukah rindu...

hai, hello...
kali ini aku tidak menyapamu, mereka, atau dia..
ya, kali ini aku hanya ingin bercerita, pada siapa saja
yang mungkin tak sengaja singgah..
akhir-akhir ini aku mulai kehilangan kata, aku gelisah.
setiap kali aku ingin mengungkapkan sesuatu, menceritakan sebuah kisah,
namun tak ada satupun hasrat yang tumpah..
ia hanya menumpuk dan menyesak di benakku...
setiap kali aku ingin mengutarakan rindu
mendendangkan lagu tentang kehilanganmu
yang keluar hanyalah nada bisu, aku benar-benar resah..

jarak dan waktu yang selalu menghantarkanku pada rindu
menyematkan mimpi dan impi
ah, aku dan kamu, kita semakin jauh..

akhir-akhir ini, aku kehilangan arah
seringkali jatuh dan susah untuk kembali tegak
bukannya aku tidak mencoba tegar
atau enggan menjadi kuat..
tapi aku hanya lelah, lelah berpura-pura semuanya baik-baik saja.
ya, aku sedang tidak baik-baik saja..

seperti berdiri di persimpangan
semua yang kulihat hanya jalan buntu
semua bahasa hanya berisikan resah....
ironi kehidupan yang menghempaskanku pada gelisah...



ah, bukan ini yang mau ku utarakan
yang mau ku ungkapkan adalah tentang bahasa rindu
pada waktu bersamamu, yang membuat jalanku terlihat mudah..
aku rindu pada keyakinan yang kau berikan, keyakinan yang mengatakan
aku bisa menjadi apapun yang ku inginkan...
bukan kelemahan yang sekarang sedang ku tuliskan....

kemarin, ku tuliskan sebuah puisi tentang horizon..
tapi setelah berulangkali ku baca, sajak itu semakin semu...
ia kehilangan arti...
dan sepertinya sekarang kehilangan adalah tema cerita yang sedang ku jalani
dengan jatuh dan terpuruk sebagai klimaksnya...
tapi bukankah selalu ada kamu di akhir cerita? yang membuat semua kisah berakhir bahagia..
dan aku mulai takut, bagaimana jika kau tak lagi datang di kisahku kali ini?
bagaimana jika kamu sudah lelah hadir dalam kekanakan yang selalu tak sengaja ku ciptakan?
ah jangan, jangan biarkan ceritaku berakhir menjadi usang...

akhir-akhir ini, aku tenggelam dalam palung ketakutan..
dan kamu tahu aku tidak bisa berenang ke permukaan..
kamu tau, selalu tau..
karena hanya kamu yang selama ini mau mengulurkan tangan
membawaku kembali pada kenyataan.
meski kadang kita hanya bertemu dan menyapa dalam maya...

ah, akhir-akhir ini, aku kehilangan kata...
aku rindu kamu, sahabat yang datang entah dari mana...
kamu, sahabat yang hanya ku biarkan datang
dan tak ingin ku lepas pergi...

bahasa tentang rindu..
tak ada aturan tentang tanda baca
kapan harus dimulai dan berhenti atau singgah..
yang ada hanya kutipan paradoks tanpa jawaban,
kapan rindu menyerah kalah
dan mempertemukanku dengan kamu di akhir cerita..
dan aku bahkan tidak tau, siapa yang ku maksud dengan kamu...

Selasa, 09 April 2013

Entri tanpa judul








sepi yang tak mengenal tepi
lelah yang enggan berhenti
kosong.. hampa..
ah, kelam cepatlah bertemu terang
biar malam menyongsong pagi.
hingga senja tiba..
semburat merah yang meneduhkan....
biar entri menemukan judulnya..



horizon di laut senja


aku terus saja berpikir
dari kemarin dan kemarinnya
bahkan sampai hari ini
dan selalu menemukan kesimpulan yang sama
ternyata kita memang berbeda...
aku dan kamu seperti samudra dan laut senja
kita jauh, dan berbeda, sangat tak sama....
tapi aku terlanjur mengenalmu
aku terlanjur terjebak pada pesona warnamu ketika senja menghampiri
aku terlanjur menemukan keteduhan yang kau miliki
ya, aku terlanjur masuk dan tak ingin pergi
biar saja kita berbeda dan tak sama
karena masih ada masa aku dan kamu akan bertemu
laut dan langit senja, di satu horizon kita akan menyatu...

jadi, tanyaku, kepadamu langit senja kemerahan...
maukah kamu selalu dan selamanya menemaniku
si laut biru...
biar nanti kita akan selalu bertemu.
di satu garis horizon rindu...