Pages

Selasa, 23 Juli 2013

judulnya, apa?



mungkin nantinya ini akan jadi masa lalu yang tertinggal
kenangan yang akan dikemas rapi
dan di bawa serta kemanapun pergi
mungkin..
atau mungkin juga akan
terlupakan lalu kemudian menjadi usang
ah, itu juga mungkin...
benar saja, esok itu sesuatu yang masih tidak pasti
ambigu yang bergelayutan ragu
yap, mereka bilang misteri...

tapi tak apa..
selagi hari ini tawa masih jadi milik kita
biar saja terkadang cemas menyelinap
toh, ia hanya sementara singgah
ya, sesaat, sesaat yang takkan menjadi lama..
:)

masih, tanya..



sampai akhirnya waktu harus berkaca
pada tanya yang lupa membawa serta jawab
pada hari yang tertinggal
dan masa yang belum sempat singgah
harus kita namakan apa, cerita ini?

Minggu, 21 Juli 2013

Hanya dengan begini



Memilikimu sebagai saudara dan sahabat terbaik sudah lebih dari cukup
Memilikimu sebagai musuh dan anggota tim sudah lebih dari mimpi yang mewujud nyata
Karena dengan hadirmu 15 tahun yang lalu telah menghapus status tunggalku, ya semenjak hadirmua kita selalu berdua, kamu dan aku.
Lalu apalagi yang kuharap darimu? apalagi yang ku ingini darimu?
tidak, tidak ada, karena hadirmu saja sudah lebih dari segalanya..
Hanya dengan begini aku sudah cukup bahagia, tak perlu kita eja sempurna jika ternyata dalam tiap hurupnya menyertakan luka, tak perlu kita kejar mimpi yang ternyata hanya fatamorgana…
karena hanya dengan begini, nyata dan jaga lebih indah dari segalanya..
my beloved sister, i’ve loved you since you were born, and i’ll always do…
jadi jangan memaksakan apa-apa lagi, karena hanya dengan begini aku sudah bangga padamu. aku sudah sangat bangga padamu…
jadi jangan terluka, jangan pernah, atau aku akan menjadi satu-satunya yang menelan sakit itu pada akhirnya…

uri dongsaengiya, saranghae, nomu saranghae…
himne  :’)

Rabu, 17 Juli 2013

So What?



menjadi sempurna?
ah percuma saja..
kau tau kenapa?
karena kau, kamu, dan mereka bahkan aku
belum menentukan deskripsi yang sama dari kata sempurna...
yang ada hanyalah menjadi seperti
aku, kamu, dan mereka inginkan...
tapi tetap saja, untuk apa?
memakai topeng, mengenakan jubah pura-pura
kau berjalan, tersenyum, bahagia, tertawa
tapi tak merasa hidup, mati dalam kepalsuan...
terlalu banyak tuntutan,
menjadi begini atau lebih baik begitu
tapi kau tau semua itu tak perlu..
ya, kau sangat tau...
tapi mau bagaimana lagi, hidup tak bisa di teruskan
hanya menuruti semua yang kau ingini.
benar begitu bukan??

sesekali, kau pasti pernah tertawa tapi tidak benar-benar tertawa
menjadi diri sendiri itu pilihan...
memilih untuk menjalani yang mereka inginkan..
atau menikmati kata sempurna yang sudah kamu rumuskan sendiri..
ya sempurna yang sudah kau artikan hanya untukmu....

tak menemukan kata henti, luka.


cepat, cepatlah berlalu
luka yang mengharu biru
aku baru saja tersadar ternyata ini menyakitkan
ah, luka....perih..

siapa yang bisa di kambinghitamkan?
yang patut di persalahkan
atas luka yang menyadarkan lelap
atas perih yang membangunkan bahagia mimpi

tunggu..
kau bertanya karena memang tak tau
atau sebaliknya karena kau sangat tau?

dan lagi, tolong berhentilah.



dan seribukali aku ingin menghujat
memaki benci menyumpahi ketidakberdayaan
menjadi lemah itu bukan pilihan
tapi coba saja belajar untuk tau
perasaan seperti itu
seperti menginginkan pelangi di terik siang
harus menunggu hujan atau badai
ingin tapi hanya bisa berharap
lemah, tak berdaya, bermimpi untuk jadi kuat...

dah hey..
aku tak ingin menjadi terbiasa
memakai topeng bahagia yang sumringah
sementara di baliknya terpapar luka
jadi bisakah sedikit saja
kau mengintip lewat celah yang ada
berhenti mengingatkan betapa aku lemah
kalau kau tak bisa,
berhenti saja....
aku juga tidak pernah berharap kau akan berhenti atau bahkan sekedar singgah...
dan pada akhirnya aku tak bisa apa-apa..
kau bahkan tidak tau, ini hanya akan menambah kepingan luka...