Pages

Jumat, 24 Oktober 2014

Mengingat, Kau.



melupakan.. kedengarannya begitu sulit
dilupakan.. ah kali ini malah terdengar menyakitkan
lalu bagaimana dengan mengingat??
mencoba mengingat hal-hal yang tanpa sengaja terlupakan
mengupas kembali memori lalu yang terlewatkan
mencoba menemukan kembali potongan-potongan kisah yang telah tumpang tindih
menggali memori lama yang mungkin telah terhimpit terlalu jauh
terlalu dalam, terlalu sulit untuk di temukan

akan sangat menakutkan ketika kenangan tak kunjung  ditemukan 
setelah selama ini mengira semuanya tersimpan rapi dalam lemari memori
siapa yang mengira kalau masa lalu bisa saja lusuh
siapa yang akan menyangka kalau lukisan kisah bisa saja usang
mungkin ada yang tau, tapi sayangnya bukan aku.

kau tidak ada hari ini, mungkin begitu juga nantinya
mungkin kau tidak akan pernah ada lagi, mungkin
jadi, kau tidak boleh pergi dari kenanganku
kau harus tetap di sana, kau tak boleh dilupakan
ya, aku tak boleh melupakanmu, tak seharusnya aku melupakanmu
dan seharusnya kau tau yang ku maksud dengan kau itu adalah kau...

Rabu, 15 Oktober 2014

Penyesalan, seharusnya!




1] Seharusnya aku belajar agar lebih peka, agar bisa menghindar dari kesempatan luka

2] Seharusnya aku tau di mana harus berhenti, ketika mimpi benar-benar hanya impi

3] Seharusnya aku mau menuliskan cerita baru, bukannya termangu terjebak masa lalu

4] Seharusnya aku sadar lebih awal, mulai membenahi jejak-jejak yang tertinggal

5] Seharusnya, seharusnya aku sudah bisa mengerti, kata seharusnya itu berarti tak mungkin!



nb : pict from http://data3.whicdn.com/images/89120191/thumb.jpg

Sayangnya..

1. Kenapa harus ada cinta ketika dia bisa saja menimbulkan benci?sama seperti kenapa harus ada bahagia ketika ternyata dibelakangnya ada luka.

2. Alasannya sederhana, karena semua memiliki pasangan, seperti malam dan siangnya, bumi dan langit, begitu berbeda, tapi itu pasangannya, ada dan berdampingan, berkesinambungan seperti siklus tak berawal tak juga berujung.

3.Sayangnya, semua tidak seperti aku dan kamu, kita hanya berbeda, tidak bisakah kau menjadi pasanganku?

Dari Mawar, semoga Duri mengerti (2)



kalau kau mau tau seperti apa perasaanku saat ini
kau bayangkan saja salju pertama di akhir musim gugur
putih, pucat, dan beku...
aku juga begitu, ketika kau menyesalkan betapa tidak adilnya takdir kepadamu
bagaimana tidak, kau menyalahkan takdir karena aku
kau menyalahkanku, aku pun begitu, menyalahkan diri sendiri
seharusnya, aku melihatmu ketika pertama kali kelopakku menyumbul dari balik kuncup malu-malu
seharusnya aku hanya menatapmu yang sudah begitu setia menunggu dalam diam
seharusnyaa... seharusnya, kata yang tidak pernah akan ada....

tapi, aku bisa apa? ketika pesonanya melintas begitu saja di mataku
aku bisa apa, ketika hatiku yang seharusnya hanya untukmu, terlanjur kuberikan padanya..

Duri, aku merutuki diri sendiri setiap pagi ketika embun membasahi kelopakku
aku mengecam diri sendiri setiap pagi ketika mentari memantulkan cahayanya
karena ketika semuanya menjadi semakin indah, akan ada yang selalu tersakiti, kau,Duri..


Duri, kau tau apa yang lebih menyakitkan dari pada cinta tak terbalas?
yang lebih menyakitkan adalah ketika kau tidak bisa membalas cinta yang sama
sekalipun kau mati-matian mencoba
karena hati tak pernah mau dipaksakan....
kalaupun ku paksakan, akan ada banyak kesakitan dan kehilangan
tidak hanya aku atau dia, tapi juga kau...
kehilangan ketulusan cinta, yang esensinya hanya memberi...

Duri, semoga kau mengerti, ini semua hanya tentang waktu
bukankah pada akhirnya kau juga yang akan terus serta bersamaku
kita akan layu dan gugur bersama-sama
Duri, kau yang terbaik yang pernah ada, aku menyayangimu....
semoga kau mengerti...

Dari Mawar, semoga Duri mengerti (1)



Akhir-akhir ini aku merasakan  ada yang berbeda padamu
pada caramu memperlakukanku
pada matamu ketika kau melihatku
dan, sekuat hati aku berharap, perasaanku salah
karena jika semuanya benar
aku tau akan ada banyak hal yang tak lagi bisa menjadi sama
karena jika benar
aku dan kau mungkin tak akan lagi jadi seperti biasa
mawar yang selalu ditemani durinya

aku hanya berani berbisik di dalam hati
"Duri, kau tidak sedang jatuh cinta padaku, bukan?"


Dari Duri untuk Mawar (2)




kau ingat ketika aku bertanya tentang keadilan?
tentang semua yang mereka selalu katakan
dunia itu adil, semua yang terjadi adalah yang terbaik
kau akan mendapatkan apa yang kau butuhkan
sayangnya, sesekali kau harus mengubur dalam-dalam sesuatu yang kau inginkan..
aku tidak bisa percaya, tidak, aku tidak ingin percaya
mendengarkan berkali-kali kata yang sama
aku benci, kerena semakin aku acuh, semakin aku tau
mereka benar!

aku mengerti betapa kau juga mengutuki yang terjadi
merutuki diri sendiri, mengapa mawar harus menginginkan kumbang
padahal ada duri yang begitu setia bersama

mawar, sekarang tak apa..
aku bisa belajar menerima, kebersamaan kita yang hanya sebatas Mawar dan Durinya.....

Dari Duri untuk Mawar (1)




seharusnya aku tidak boleh mengintip kelopak merahmu dari balik dedaunan
agar aku tidak bungkam dan jadi serakah pada pesonamu
tapi kita terlalu dekat, terlampau jadi satu
bahkan mereka sendiri yang mengatakan
akulah duri yang selalu melindungimu, menyenangkan, ya aku pelindungmu
tidak banyak yang mengerti mengapa harus ada aku
jadi bagian dari keindahanmu
dan aku tau tidak sedikit yang mendesah berharap
berharap aku tidak pernah ada menyertaimu
karena tanpaku keindahanmu akan sempurna...
seandainya mereka tahu
aku yang lebih mengenalmu, aku yang selalu ada di dekatmu
aku yang telah terpikat padamu, bahkan semenjak merahmu masih tertutup kuncup
aku yang menjagamu dari kuncup sampai nanti kau layu..
lalu, ku pikir kau juga menyukaiku sebesar sukaku padamu
ku pikir, aku juga menarik di matamu, semenarik kau di mataku
tapii, ternyata kau lebih memilih kumbang yang hanya mendekat pada musim semi
lalu pergi dan berpaling ketika kau layu dan gugur
kau tidak pernah melihatku yang serta mati dengan gugurnya kelopakmu
kau bilang tidak bisa hidup jika aku mengakhiri keberadaanku
kau bilang kau tak akan kuat jika aku tak lagi menyertai sisimu
kau juga bilang, kau juga mencintaiku, hanya saja tidak seperti cintaku padamu, kau bilang maaf...

bukankah hidup sedang tidak adil padaku, mawar??





nb: pict from http://www.google.com/imgres?imgurl=http://cdn.klimg.com/kapanlagi.com//p/rose2_connect.jpg&imgrefurl=http://www.vemale.com/inspiring/lentera/8649-bunga-mawar-dan-durinya.html&h=300&w=460&tbnid=QryUKZiJT1sARM:&zoom=1&q=kuncup%20mawar&docid=az3wRNO2zm6HoM&hl=jv&ei=EYw-VP28OcadugTlg4FQ&tbm=isch&ved=0CFYQMygxMDE&iact=rc&uact=3&dur=2018&page=3&start=45&ndsp=25

Minggu, 12 Oktober 2014

Benci Saja,tolong!



jika aku harus menggambarkan sosokmu
maka aku akan menuliskan 'penyesalan' sebagai judulnya
ya, sebuah kesalahan yang tak sepatutnya menjadi cerita di masa lalu
seharusnya aku tidak mengabaikanmu
seharusnya aku menyadari lebih awal betapa miripnya kita, atau hanya perasaanku
seharusnya, aku mempertahankanmu bukannya berpaling dan pergi
sayangnya kata 'seharusnya' itu tidak pernah ada

dan tidak ada yang bisa kulakukan untukmu, untuk merubah keadaan
bahkan dengan menuliskan seribu sajak penyesalan
tetap saja, kau akan tetap membenciku, benarkah kau membenciku?
aku harap begitu, akan terasa lebih baik kalau kau tidak memaafkanku
karena dengan begitu aku masih bisa melihatmu walaupun dengan setumpuk rasa bersalah
menjadikanmu tetap terlihat sebagai manusia di mataku

jangan pernah memaafkanku, dan menjadikanmu memiliki hati malaikat
jika begitu, aku tidak tau apakah aku masih mampu melihatmu
mungkin tidak, bukan saja karena rasa bersalah, tapi juga karena aku terlampau malu...




nb : pict from https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpDvrPTuiScohwZ_cDLvOIfqbzxo_kkgBJ1YHG9JdhZMLtmnHHRGkDh_NSayo1lvSDtVYTzt5v9Jy7DczIVnWLOcFjH2r3jmoRBYrwt2b7YHPmmxHO2C-T-45h3xhWnRg4jjUf1RHyd9b9/s1600/12849-i-hate-me-too.jpg