Pages

Rabu, 30 Desember 2015

Happy Dena's Day





Happy Birthday my older sister that i've never had
Happy Birthday my another half
Happy Birthday my wishing twins
Happy Your days my reflection in another kinda mirror

Mbak de, I hate you to the bottom of my heart even my self can't handle
you treat me bad, you leave me behind
and i hate it when i realized that you were such a rare discovery in my life
and the only thing that i hate about you is there's nothing better than having you as an older sister, as a best friend..

Mbak De, dari dulu udah yakin kalau nanti kita nggak lagi sama-sama pasti ada banyak yang beda, pasti ada rasa kehilangan yang besar, pun begitu, meski tau, bukan berarti udah siap karena kenyataannya tidak ada yang bisa terbiasa dengan kehilangan, walaupun masih menghirup udara yang sama, memandang langit yang sama, masih ketemu via suara,tapi tetap aja nggak ada yang bisa membuat semuanya terasa sama...
selain kenangan apalagi yang bisa dibanggakan, karena kita tidak punya apa-apa untuk di hak milikkan kecuali hari kemarin yang hanya bisa di genggam, hanya bisa dikunjungi dari balik pintu memori...

mbak de, thankyou for always stand by me even when you hate it
thank you for being by my side even when i knew it was hard
thank you for being you, for being " MBAK DE"



mbak de, semoga ALLAH SWT selalu melindungimu dalam islam, dalam cahaya dan jalan kebaikan, dalam berkah dan rahmat, dalam kemudahan dan kekuatan..
WE LOVE YOU MBAK DE!!!

HAPPY 24th Y.O Our dearest Mbak De ^^

Minggu, 22 November 2015

Ada apa denganku, dengan hati



Ada apa denganku, ada gejolak tak menentu
sebentuk rindu yang menggebu
pada apa yang masih menjadi tanya

Ada apa denganku, ada detak tak terkendali
sebentuk kegersangan hati
pada keinginan yang masih menjadi mimpi

Ada apa denganku
belakangan seolah gagal menentramkan hati
mungkinkah aku jatuh, jatuh pada ketidaktahuanku tentang rasa..?

I owe the image from here

Kamis, 19 November 2015

Berandai-andai



Aku pernah berandai-andai, merayu hati berpaling dari keadaan
Seandainya saja semuanya bisa menjadi lebih sederhana
Tanpa harus merajut sayap-sayap patah
Tanpa harus ada yang terjatuh  selepas jatuh hati
Tanpa harus ada yang terluka
Menutup kemungkinan sakit, menyakiti, disakiti....

Aku pernah berandai-andai, berkelana dalam mimpi melarikan diri dari kenyataan
Seandainya saja semuanya bisa diselesaikan logika
Tanpa harus ada rasa bersalah
Tanpa harus ada perasaan patah dan mematahkan hati
Tanpa harus ada yang dipilih dan dilepaskan
Menghindar dari sendu dan senja kelabu...

Sayangnya, aku tidak pernah tau cara mengalahkan kenyaataan
Sayangnya aku bukan orang yang pandai dalam berandai-andai
 Aku hanya bisa berdamai dengan andai-andai yang tak pernah sampai
Hanya bisa berdamai dengan keadaan
Berenang dalam palung pengharapan
Semoga tidak ada yang terjatuh selepas jatuh hati....

Setidaknya

Seperti jingga yang datang sejenak sebagai jeda di kala senja
aku ingin seperti itu untukmu
jika tidak untuk selamanya, maka sejenak saja, memberi sebuah warna
menambahkan gradasi dalam perjalanan panjang hidupmu
aku tak apa, jika tertinggal dan tak bersama
asal jejakkku tidak kau lupa, kau bawa serta selamanya
cukup begitu, aku cukup memilikimu dalam rindu yang tak berkesudahan
dalam mimpi yang tak bertepi, dalam awal yang tak memiliki akhir
dalam sepatah dua patah kata pembuka, yang aku tau setidaknya pernah ada kita...

Selasa, 10 November 2015

Terjebak (lagi)..




De, seharusnya aku belajar dari masa lalu agar tau bagaimana sebaiknya melangkah, menghindar dari kemungkinan jatuh di lobang yang sama, seharusnya aku sudah mengerti mana yang harus aku jalani agar tidak terjebak lagi dari kemungkinan patah hati...

De, rasa bersalah itu sangat menyakitkan seperti tenggelam di palung laut yang paling dalam, dan aku tidak pernah tau bagaimana cara kembali ke permukaan....

De, kenapa semuanya harus jadi rumit, atau aku yang terlalu tidak peka, selalu saja gagal dalam membaca, tidak pernah becus dalam memahami, tidak bisakah semuanya tetap menjadi sederhana, sesederhana ketika kita menangis sejadi-jadinya lalu tertawa selepas yang kita bisa..

De, menurutmu apakah aku bisa mengembalikan semuanya seperti semula, seperti yang sudah-sudah?

De, menurutmu aku bisa apa?


i owe the image from here

Let Me Throwback Time



 Let me throwback to another day
when we smile and laugh like nothing gonna change
Let me flashback to another time
when we share all those happy and sad memories

I love you to the moon and back, my friend
And it's hard to think that now we're apart
you're near me but feel so far

cause i know, i was wrong
cause i know i've made a mistake
and cause i know it's hurting me when i hurt you

You and i, we made a reflection
and now the mirror is broken
that's why i can see my self clearly
i can't see you and me....

So... Let me throwback to another day
when we smile and laugh like nothing gonna change
Let me flashback to another time
when we share all those happy and sad memories
cause my friend, you left me in empty space
without any light or maps to be back again..


i owe the image from here

Senin, 09 November 2015

Jatuh Hati




song of the month

Ada ruang hatiku yang kau temukan
Sempat aku lupakan kini kau sentuh
Aku bukan jatuh cinta namun aku jatuh hati

Ku terpikat pada tuturmu, aku tersihir jiwamu
Terkagum pada pandangmu, caramu melihat dunia
Kuharap kau tahu bahwa ku terinspirasi hatimu
Ku tak harus memilikimu, tapi bolehkah ku selalu di dekatmu?

Ada ruang hatiku kini kau sentuh
Aku bukan jatuh cinta namun aku jatuh hati

Ku terpikat pada tuturmu, aku tersihir jiwamu
Terkagum pada pandangmu, caramu melihat dunia
Kuharap kau tahu bahwa ku terinspirasi hatimu
Ku tak harus memilikimu, tapi bolehkah ku selalu di dekatmu?

Katanya cinta, memang banyak bentuknya
Ku tahu pasti sungguh aku jatuh hati

Ku terpikat pada tuturmu, aku tersihir jiwamu
Terkagum pada pandangmu, caramu melihat dunia
Kuharap kau tahu bahwa ku terinspirasi hatimu
Ku tak harus memilikimu, tapi bolehkah ku selalu di dekatmu
Tapi bolehkah ku selalu di dekatmu



i owe the image from here

Minggu, 08 November 2015

Ketidakberdayaan

Berdialog dengan tuhan, berbicara dari hati ke pemiliknya
Bertanya tanpa henti, mencari tanpa jeda
Kemana jalan ini ini akan berujung
Pada akhirnya di mana kita akan berhenti..
Namun barangkali kita lupa bahwa pada-Nyalah kita kembali
Pada keabadian yang selama ini kita ingini..

Hanya saja kita seolah gagal memahami semua atau sebagiannya..
Sehingga seringkali jiwa yang rapuh kian luruh
Terkikis ketidakberdayaan terkungkung kekecewaan
Kita tersesat dalam perjalanan panjang yang singkat
Pada hidup yang nantinya akan mati
Pada sementara yang tidak pernah akan abadi..

Dalam lukamu aku melihat betapa kerdil dan tidak berdayanya aku
Melihat kau tenggelam dalam luka dan ketidakberdayaanmu...


Jangan Lupa Bahagia



Kita memang hanya manusia yang terkadang alfa
Setengah buta sehingga tidak memahami bagian penting dari esensi kehidupan
Bahkan barangkali kita pernah mengutuki diri sendiri
Karena kegagalan dan ketidakberdayaan
yang kemudian berakar dan tumbuh menjadi sebatang keraguan,
ragu pada rencana tuhan yang tidak pernah tidak luar biasa
Barangkali kita terlanjur memupuk kekerdilan hati
membiarkan parasit ketakutan menghisap habis
sisa-sisa semangat kebahagiaan yang telah susah payah kita perjuangkan,

Kita melihat terlalu jauh ke masa depan
Dan menyesali terlalu lama akan sebuah masa lalu
sehingga luput memaknai hari ini yang tengah dijalani.

Dan barangkali ini saatnya kita berhenti sejenak
Mengambil jeda menghirup nafas sedalam yang kita bisa
Jangan Lupa Bahagia....




I owe the image from here

Senin, 02 November 2015

A Sudden Silence

Kadang aku bertanya pada hati, pada diri sendiri tentang perjalanan yang tiba-tiba mengabur, tentang kosong yang tida-tiba datang, tentang kehampaan yang selalu gagal aku pahami, sesungguhnya apa yang selama ini aku cari?

Kamis, 22 Oktober 2015

Sepatah Pengantar


Seperti menarik benang merah, menelusuri satu per-satu jalan yang pernah ditapaki, pun sampai hari ini kita masih akan terus belajar memahami alasan-alasan di balik keberuntungan kita yang saling menemukan, atau skenario tuhan yang bekerja dengan sangat indahnya.
kita saling membiarkan satu-sama lain untuk masuk dan menjadi bagian penting, kita saling mempersilahkan satu-sama lain untuk tinggal dan bertahan dengan segala perbedaan, menikmati segala kesamaan, hingga memperjuangkan ketiadaan.

ini bukan lagi tentang kerabat lintas usia, bukan lagi tentang menyamakan ide dan pemikiran, ini tentang kesederhanaan penerimaan, aku yang menerima kita dalam setiap keadaan, dan kita yang saling menerima dalam setiap kemungkinan perbedaan. karena kita terlahir untuk mengabdi di satu negri, dengan ideologi dan dasar pemikiran yang terlanjur sama, iya kita terlanjur sama dalam kebersamaan untuk memusingkan celah perbedaan, dan aku akan selalu bangga mengutarakan betapa aku bangga jadi bagian dari perjalanan ini.






Trip to Kerinci, dari CPNS 2014, semoga semakin solid.

Rabu, 21 Oktober 2015

Trip To Kerinci (Prolog)

         My Trip My Adventure,kadang terdengar klise dan mengundang komentar negatif, karena tidak sedikit kawula yang mengatasnamakan petualangan sebagai judul fiktif dari gaya-gayaan, namun pada dasarnya apapun itu alasan di balik semuanya tetap saja sebuah petualangan memiliki begitu banyak cerita di setiap sisinya, begitu banyak kisah yang tidak ada habisnya untuk terus di kisahkan kembali. namun, alih-alih menggunakan istilah yang sama, aku lebih suka menyebutnya dengan istilah sendiri, entah karena ingin terdengar lebih original, atau memang menolak cibiran dan pandangan sebelah mata dari sebagian yang tidak dapat memahami makna "kita tidak menjalani apa yang orang jalani" sehingga aku memutuskan untuk menyebutnya 'My Move My Destination'!

       Cerita ini dimulai dengan alur yang serba dadakan, sebuah perjalanan instant yang menyisakan kenangan yang mungkin saja bisa lekang atau usang, namun tidak akan terkikis habis, karena kenangan usang akan selalu menjadi tempat yang nyaman untuk kembali, sekedar dikunjungi atau singgah sejenak untuk melepas penat hari ini.

13 Oktober 2015
Selasa pagi, semua mulai sibuk dengan rutinitas masing-masing, perihal kerja atau juga seputaran acara pameran, mtq provinsi, begitu juga aku. Sibuk, atau tepatnya menyibukkan diri menyusun rencana tentang apa yang akan dilakukan hari ini dan apa yang mungkin bisa dilakukan esok hari, tanggal merah yang tidak bisa dipungkiri selalu jadi sesuatu yang sangat di nanti-nanti. Tapi, bagaimana mungkin hari libur bisa menghibur jika nantinya aku tidak tau harus melakukan apa-apa. Rencana semula, nge-trip ke geopark bangko-merangin, tapi kemungkinan besar akan batal ikut serta karena gak ada sindongdong nggak rame, karena dongdong sendirian itu nggak enak. So, keputusan sudah hampir bulat, hari libur besok bakal diisi dengan menekuni hobby lama, tidur. Kegalauan tentang liburan masih berlanjut sampai siang, dan sampai tak lagi siang. 
Selasa malam, HP tiba-tiba bunyi, yak ada telepon dari abang sebut saja kepala suku, masih kelanjutan perihal liburan yang keputusannya masih setengah bulat, singkat cerita aku yang (kata sinta) dongdong cuma bisa ngeliat bengong ke sinta dongdong yang juga nggak mau kalah bengongnya ketika kepala suku dan wakil2nya mencetuskan "oke, tripnya kita ganti jadi ke kerinci, packing sekarang jam 10 kita berangkat" . kepala suku dan rombongan pulang dari tempat pertemuan, menyisakan aku dan sindongdong yang masih setengah sadar akan keputusan yang tadinya setengah bulat sekarang mendadak sudah menjadi keputusan yang bulat, sekitar 2 jam dari sekarang kami akan nge-trip ke kota yang dulunya pernah aku datangi ketika aku masih balita (bawah lima tahun) dan malam ini mungkin akan kembali aku kunjungi ketika aku sudah balita (bawah lima puluh tahun). Tapi dibalik ke-speechless-an sebenarnya ada ke-excited-an yang terpendam, yeaaay Kerinci, siapa yang tidak tau alam kerinci dengan segala pesona alamnya yang saaaaaaaaangaaaaat ruar bisa. 
ini alur yang instant liburan dadakan, perjalanan singkat namun tidak pernah menjadi sederhana, karena cerita baru akan di mulai...


to be continued..

Rabu, 07 Oktober 2015

Kita seharusnya malu (2)



aku, manusia kardus
hidup di kolong jembatan
mengais makan di jalanan

aku, bocah kecil tak berbaju
dengan kulit kusam dan rangka yang menonjol keluar
berlarian sepanjang hari demi sesuap nasi

aku, yang mereka sebut lansia
hanya bisa duduk dan menengadahkan tangan
bertahan hidup dari rasa iba

aku, adalah wujud dari merdeka yang terjual propaganda
aku, adalah wujud dari kekayaan negara yang kian binasa
aku, adalah wujud dari birokrasi yang seakan lupa untuk perduli
aku, adalah wajah dari negri ini yang mulai kehilangan simpati, empati, dan nurani...


i owe the picture from this

Kita seharusnya malu



duduk dengan mata terpejam dan tangan memeluk lutut
di sudut jalanan ia meringkuk menggigil kedinginan
melawan udara malam, melawan kejamnya tragedi kehidupan
ia hanya seorang gadis kecil tak bernama
dengan pakaian lusuh dan tulang yang menyembul
ia hanyalah bukti nyata
bahwa manusia tak lagi seutuhnya manusia
ketika dunia membuat sebagian kita terlena
lalu buta.. ia bukan sekedar gadis tak bernama
ia anak manusia, yang membutuhkan kita, yang membutuhkan cinta...



i owe the picture from this

Senin, 05 Oktober 2015

Parasit Ekspektasi



Barangkali aku terlambat memutuskan sehingga terkesan lambat memahami
bahwa seharusnya aku tau cara membunuh ekspektasi
memangkas habis harapan yang tumbuh tidak pada tempatnya
maka dengan begitu aku tidak perlu menelan kecewa
berkali kali menenggak janji, meracuni hati
menggerogoti diri berendam dalam luka yang dengan sengaja kubiarkan ada...

jika sudah begitu siapa yang patut disalahkan
jika pada kenyataannya aku sendiri yang memilih menggantungkan mimpi
pada sosok yang bukan aku, pada makhluk yang bukan tuhan
pada insan dengan kerapuhan yang sama...


-kita menggantungkan mimpi pada tangan yang tak mampu menggenggam dalam abadi, terlena dan lupa jika sesungguhnya hanya ada tuhan dan diri sendiri yang pada akhirnya tinggal dan menyertai hingga ke ujung jalan...

i owe the image from this

Kamis, 01 Oktober 2015

Kesaktian Pancasila



Bagaimana jadinya jika saja kita terlahir di masa yang berbeda
hidup di kehidupan ketika garuda bukanlah sekedar burung besi
dan berjalan di tengah gemuruh "Merdeka atau Mati"
mungkin saja kita bisa sedikit lebih memahami
apa makna sesungguhnya dari kata REVOLUSI...

Hari ini, 50 tahun yang lalu
Ada jiwa  yang hidup di masa seperti itu
yang memaknai Merdeka dengan sepenuh hati
dan mati demi revolusi

Kita memang tidak hidup di masa perjuangan kemerdekaan bangsa
Tapi bukan berarti kita bisa diam dan terlena
Terbuai dengan kata merdeka yang terbaca dalam aksara
Lalu terlambat menyadari
Pancasila mulai kehilangan kesaktiannya.....




-Sejenak menundukkan kepala, menerawang, menyusuri kembali jejak langkah , sisa yang tertinggal dari pergerakan para pahlawan memberantas komunis,PKI. Alangkah lucunya negriku ketika tanpa kita sadari sesungguhnya yang kita warisi dari generasi sebelumnya hanyalah udara untuk bernafas, karena tanah ini yang kau pijak bukan milikmu dulu, tidak juga nanti. Lalu apa yang mendasari pikiranmu untuk beranggapan kau berhak menggadaikan tanah air indonesia demi kebijakan yang tidak begitu jelas dimana letak kebijakannya.
-kau boleh berpikir tentang apapun dan siapapun ketika membaca tulisan ini, sama halnya seperti aku yang bebas memikirkan tentang apa dan siapa ketika menuliskannya.
-tidak harus sama, karena tidak ada yang bisa dibenarkan, dan membenarkan, karena perlahan kita telah membiarkan pancasila kehilangan kesaktiannya. 


Rabu, 30 September 2015

Tragedi tak seharusnya diulangi

Ada jeda sesaat di sore yang memerah
Sesaat ketika remang-remang senja akan berganti malam
Sesaat yang bisa kita gunakan untuk mengingat
Pada raga-raga yang telah kehilangan jiwa
Pada tubuh-tubuh yang tak lagi bernyawa
Bahwa mereka pernah hidup memperjuangkan mimpi
dan mati berguguran bak kelopak melati...

Banyak yang tak bernama
Pun banyak jua yang tak tertera dalam cerita
dan yang tersisa hanyalah aksara bisu
yang tidak bisa teriak dan berbicara
"Jangan gadaikan merdeka yang kucipta dengan bersimbah darah"

Sesaat di sore yang memerah
kita seharusnya belajar mengerti...
Bahwa tanah tempat kita berdiri
bisa jadi adalah makam mereka yang mati demi pertiwi
kehidupan yang kita sengketakan
kenyataannya didapat dengan darah dan pengorbanan
Mereka yang  gagal mempertahankan HIDUP demi MERDEKA

akan terlalu kejam jika pada akhirnya
Kita gagal mempertahankan MERDEKA demi hidup...


-Mengingat dan Mengenang kembali, para melati pembela bumi pertiwi, patriot sejati yang telah gugur 30 September 50 tahun yang lalu, mereka terbunuh oleh kekejaman PKI, akankah kita membunuhnya sekali lagi dengan egoisme dan keangkuhan yang berkali lipat lebih kejam?

Senin, 28 September 2015

jeda di kala senja


ini apa?
perasaan takut kehilangan yang membabi buta
kehilangan yang belum termiliki
sepi yang tak mengenal tepi
takut menjadi sendiri
lalu hanya bercengkerama dengan sunyi..

seperti mendung merindu hujan
bertemu di senja yang memerah
sesaat, sesaat yang teramat singkat
dan aku semakin takut kehilangan
sesaat kita yang terlewat singkat
bahkan dalam sesaat aku sudah terjebak
aku takut kehilangan kamu yang bahkan bukan milikku...

Sabtu, 26 September 2015

Calon Pemilik Hati




Aku merindukan kamu yang entah di mana
menyebut namamu yang entah siapa dalam setiap doa
semoga tuhan melangkahkan kakimu di jalan menuju aku
mempertemukan kita pada satu masa
sampai nanti aku yakin kaulah satu-satunya temanku menua
dan aku satu-satunya hati yang kau dekap dalam jiwa...

kepada calon pemilik hati
jika nanti akhirnya kau menemukanku
dan aku akhirnya tau siapa kamu
semoga kita bisa bersama dalam penerimaan
saling menggenggam hati dan berjanji untuk tidak saling melepaskan
menghabiskan selebihnya sisa masa bersama
berdua, hanya aku dan kamu di bawah naungan tuhan
dalam cinta, dan rangkulan kesucian...

kepada calon pemilik hati
di sini aku menunggumu
menunggu kamu yang menuju aku...



Kamis, 24 September 2015

Makhluk Rakitan Tuhan



Banyak hal dipengaruhi oleh waktu
seperti kecepatan yang dibutuhkan untuk memperkecil jarak
antara aku menerima kamu dalam toples baru ber label kita..
hanya saja semuanya berbanding terbalik dengan hukum relativitas yang ada
dan satu-satunya teori yang bisa dibenarkan logika tentang pengecualian ini
adalah karena kita makhluk rakitan tuhan yang sama...

kita hanya perlu membuka hati dan membentangkan tangan
memahami arti dari penerimaan, mengisi perbedaan
untuk kembali menemukan tempat ternyaman
lingkaran persahabatan yang tidak mengenal relativitas
karena kita makhluk rakitan tuhan
begitu sama, dalam kemasan yang berbeda...


-dan aku kembali menemukan keberuntunganku, karena menemukan kalian, sebagai rumah baru.. counting for many years of happiness with you guys, let me be dongdongers, and you shall be just like me, then let's be dongdong together. XD


cinta bukan lagi cinta, jika ada yang terluka karenanya


Manusia hanya memiliki satu hati untuk dibagi
lalu kenapa terkadang menginginkan lebih dari satu hati untuk dimiliki?

-karena terkadang kita lupa, bahwak makhluk dengan seribu kaki pun, hanya melangkah ke satu hati. tidak ada alasan yang dapat membenarkan pengkhianatan, karena tidak ada kebenaran dalam sebuah pengkhianatan!

Tiga Masa Kehidupan

Seperti bumi yang mengorbit pada porosnya
bergerak namun tidak berpindah, diam di tempat yang sama
terkadang aku juga begitu
menjalani hidup namun berputar di tempat yang sama
atau bahkan mundur ke masa lalu
hanya karena enggan membuka mata
atau mencoba melihat apa yang tengah aku punya
hanya karena terlalu yakin
masa lalu selalu saja lebih indah dari hari ini atau hari setelah ini...
bukan salahku jika masa lalu terlalu indah untuk tidak menyeretku dalam rindu
salahku adalah tidak memberikan kesempatan pada hari ini
untuk sekedar membuktikan bahwa aku mempunyai lebih dari apa yang aku butuhkan
aku punya segalanya, alasan untuk lebih dari sekedar bahagia..
seharusnya aku belajar agar menyadari lebih awal
bahwa kita hidup di tiga masa
hari ini, masa depan dari masa lalu
hari ini, masa lalu dari masa depan
dan hari ini, masa ketika aku dan kamu bergandengan tangan menabung kenangan...


Sekat Luka

aku belajar dari banyak luka
menyembuhkannya dengan perlahan
lalu menyembunyikan bekasnya
agar tidak ada yang bisa mengintipnya
pun diriku sendiri tidak kubiarkan menoleh
mengorek luka lama....

Senin, 14 September 2015

Be Good, Always


Sometimes, people can be so intimidating, talk bad behind each other's back, become so mean.

And there's no a clear explanation why did they (or us) do that, in fact some people just do that for their self, craving of becoming popular, get more attention, to be recognised by  others. what's the point of being popular and surrounded by many people while you don't know exactly who they're, while they're faking smile and wearing a mask with a forced laughter or tears just to be safe from your mean word, just so they won't be one of your victim, just to stay away from your cruel gossip.

There're this saying that we have two wolf inside ourselves which craving for its need. One is  the good wolf, and the other is the bad wolf. they always grow time to time and become stronger, but at the end there's only one winner, the strongest one. So which one who would win the battle? it is the one that you feed most of the time.

It is you who determine what you want to be in life, what you want to do, be wise and always give every good side of yours instead of feeding the bad wolf.

Minggu, 23 Agustus 2015

Crawling Back

Yeahhh, back to this pecah belah's place, and this is my first entry after leaving for a quiet sometimes (or ages). Well, it's not because i have something going on, and i'm not in such a bad circumstances. i just literally didn't have 'the click' feeling to write all of those things that wrecking inside my head, to sum it up i was just in 'lazy-ing' mode.
but anyway, Here I Am, Taking my first step crawling back 'home'. And so many things happened which changes some aspect in my life.