Pages

Rabu, 23 Desember 2020

Lelah..

 Berkali kali kukatakan padamu

La tahzan.. La tahzan..

Innallaha ma'ana..


Tapi ku lihat kamu masih menangis
Air matamu seperti kanal yang pecah
Tumpah ruah..

Ku tanya, apa karena kau marah?
Kau diam..
Kau menatapku dengan memelas
Akhirnya kau membuka suara.

Tidak kau tidak marah tapi kecewa
Kau tidak marah tapi teramat lelah
Kau kecewa pada kenyataan yang teramat sulit untuk dicerna..
Kau kecewa pada diri sendiri..
Sudah gagal dalam misi yang kau banggakan itu. 
Dan kau merasa, sungguh Allah menegurmu dengan sangat lembut
Agar kau kembali padaNya, mendekat..
Agar kau paham seperti apa sakitnya kecewa
Mungkin Allah sudah berkali2 kau kecewakan dengan taubatmu yg terputus dan istiqomah yang tersendat sendat..

Ku lihat sekali lagi, kau tidak lagi menangis
Tapi air mata masih terus mengalir dari sudut matamu..
Aku, ingin sekali memelukmu
Menawarkan pelukan terhangat
Untukmu, yang menatapku dari balik cermin....

Minggu, 13 Desember 2020

Dear tersayang

dear kamu, cinta dalam hidupku

sayang, aku tau kamu sangat pasif jika berbicara tentang hati
namun sayangnya aku juga bukan seseorang yang aktif
aku tidak begitu memahami cara terbaik untuk menunjukkan
betapa aku ingin menjadikan hari-harimu indah..
tapi setidaknya aku ingin kamu tau
sayang, aku mencintaimu. kini dan nanti..


dunia tidak pernah jadi tempat untuk mengatakan selamanya
tapi sayang aku ingin kamu tau
aku mencintaimu kini dan nanti..

i am such a coward

inspired by "Nadin Amizah - Bertaut"

hari ini tiba-tiba terpikirkan
tentang banyak hal yang ingin ku katakan
namun tak tersampaikan
jika tiba-tiba aku berada di penghujung kehidupan

bun, teruntuk kamu wanita hebat dalam hidupku
yang ku biarkan menua tanpa dekapan hangat setiap waktu
aku ingin kau tau ada cinta yang selalu ku eja di dalam jiwa
bagiku, kamu segalanya...

aku terkadang bertanya-tanya
apa yang membuatku malu untuk sekedar menyatakan i love you
yang kubiarkan terpendam dalam-dalam
tak ku ungkapan ke permukaan
dan ku biarkan engkau melewati setiap kasih yang membuncah
apa karena dewasa menjadikanku jauh
terlalu banyak mempertimbangkan segalanya?
sampai aku terlalu malu untuk jujur kepadamu
bun, betapa engkau ku cinta
bun, betapa aku terluka

masih banyak yang ingin kusampaikan
berharap aku memiliki sedikit saja keberanian
menyampaikan langsung kepadamu
perihal maaf dan terimakasih
telah mengantarkanku sejauh ini

bun, jika sampai waktuku nanti
meski engkau kan menangis, aku ingin kau tidak larut dalam luka
air matamu yang penuh cinta itu
akan kudekap meski nyawa tak lagi nyala
tapi cintaku kan ku bawa serta
ku dekap dalam-dalam sepenuh jiwa...

Selasa, 24 November 2020

Dear senja

Dear senja berpelana jingga

kemarin aku terbangun seperti biasa

membuka pesan-pesan yang masuk dengan malas

dan gerimis pagi itu semakin membuatku enggan beranjak

sampai kubaca satu pesan masuk dari sahabat yang jauh disana

tiba-tiba ketakutan menjalari tubuhku

aku tau, sesuatu yang buruk sudah terjadi

dan aku setengah mati berharap, ketakutanku itu salah

tapi, tuhan menjawab firasatku dengan tepat

Dear senja berpelana jingga..

kemarin, mataharinya tenggelam untuk selamanya

membawa serta segala cinta cita suka duka luka

mungkin, dari awal dia, aku, kami sudah tau

waktunya mungkin sudah tak lama

namun, tak akan pernah ada cukup waktu untuk mempersiapkan kehilangan

kehilangan yang membawa serta separuh hati dan jiwa

Dear senja berpelana jingga..

aku tidak tau, bagaimana cara untuk menguatkannya.........

......



Minggu, 20 September 2020

Ray of Sunshine

 Everyone has their own battles in life

we just fight in different story and struggles

If only we could see a single slight of hope in our darkest miserable path

maybe by then, we would understand how beautiful this world could be

Selasa, 15 September 2020

Sekilas Tentang Aku dan Titian Teras

Hari ini, tiba-tiba kepikiran buat nulis kenangan-kenangan atau perjalanan yang udah aku lewatin di masa lalu, untuk mengingatkan tentang banyak hal yang sudah aku laluin dalam hidup ini. Dimulai dari perjalanan aku di Titian Teras, karena TT merupakan salah satu titik balik dalam hidup aku.


Jadi, aku mulai tertarik dan memiliki keinginan untuk sekolah di Titian Teras itu semenjak kelas 2 SMP, waktu itu sedang ikut lomba porseni cabang lari jarak 100m di jambi, pas pulangnya lewat di depan Titian Teras dan liat anak TT yang sedang lari sore pakai seragam olahraganya biru dongker-putih, itu pertama kalinya aku liat dan ngeh ada SMA asrama di jambi, dan aku langsung ngerasa sekolahnya 'keren'. dari situ aku mulai bertekad bahwa selepas SMP aku akan melanjutkan SMA di Titian Teras, jadi setiap ditanya 'abis SMP mau lanjutin kemana' dan aku selalu jawab Titian Teras, banyak juga yang bilang "ah TT kan sekarang udah nggak bagus, kenapa nggak SMA 1 Jambi aja, atau SMA 4, SMA 3 Jambi" tapi aku tetap pada pendirianku karna di mataku TT udah terlanjur keren, dan ternyata orang tuaku waktu itu juga sudah mencari informasi tentang Titian Teras dan memang bermaksud menyarankanku untuk masuk TT, aku ikutin rangkaian tesnya, dari mulai tes tertulis, tes wawancara, dan samapta. saat itu bahasa inggrisku benar-benar payah, waktu wawancara bahasa inggris aku benar-benar cuma bisa jawab yes no yes no, walaupun nggak terlalu paham sebenarnya apa yang mereka tanyakan. Qadarullah keinginanku, keinginan orang tuaku sejalan dengan takdirNya. aku lulus ujian masuk TT, dan waktu itu kami masih duduk di bangku kelas 3 SMP, tes masuk TT memang lebih dahulu dibandingkan SMA lainnya, so setiap di tanya 'nanti abis SMP mau lanjut mana?' aku dengan bangganya bakal jawab "Alhamdulillah udah lulus Titian Teras'. Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba, hari masuk asrama. Rasanya excited banget, ketemu teman baru, suasana baru, semua hal yang serba baru. semua temen-temen pada nangis sewaktu orang tua mereka pergi meninggalkan asrama, mungkin hanya aku dan beberapa orang yang nggak nangis, karena waktu itu aku benar-benar semangat sama kehidupan baru sebagai anak asrama. asrama kelas X di bagi dua yaitu lt. 1 dan lt. 2, dengan fasilitas tempat tidur 2 tingkat yang kami sebut barak 1 lemari dan 1 meja belajar. selama satu bulan kedepan kami akan melalui masa basis tidak boleh berhubungan dengan orang tua dan orang luar, full kegiatan di asrama. seminggu pertama kami hanya dibimbing oleh panitia psb, setiap hari di panggil, di kumpulin untuk pengarahan berbagai aturan, hak, dan kewajiban yang harus kami lalui. kegiatan di TT sangat padat, bangun jam 4 dini hari, kemudian berbaris buat lari keliling kampus (gedung sekolah) di lanjutkan dengan senam bersama, jam 5 subuh pulang ke asrama masing-masing untuk shalat mandi dan siap-siap , jam 7 keruang makan dengan berbaris. di setiap meja makan di isi oleh 6 siswa/i. teman meja makan pertamaku Dea, Embun, Retno, Octa, (maaf banget tapi 2 lagi lupa) kalau nggak salah nora sama pyut. sampai akhirnya setelah seminggu kemudian mulai belajar efektif dan semua kakak-kakak kelas XI dan XII udah masuk asrama dan kami menjalani Mos selama 3 malam. dimana kami harus minta tanda tangan kakak kelas. aku berkelompok dengan Dhea dan Indri, malam pertama minta ttd ke kkak kelas XI tiba-tiba di teriakin "sokem hana, eh ada sokem hana" aku kaget karena nggak ngerti, ternyata maksudnya sodara kembar hana, karena aku mirip sama kakak kelas XI yang namanya hana, padahal nggak mirip2 banget, dia shining akunya buluk. (litle did i know, she'd be so special). singkat cerita aku jadi dekat sama kak hana dan kak tety, ya mereka dua kakak angkat yang super baik and i'm so lucky to have 'em. dan surprisingly, mereka berdua saudara asuh dan aku juga adek asuh mereka. so mereka berdua adalah kakak angkat sekaligus kakak asuhku. kelas X banyak konflik dan tekanan, tekanan dari pertemanan dimana kami masih young and dumb banget, sangat mudah melukai dan terluka. kadang ada yang salah paham ketika aku dekat dengan kakak-kakak kelas, seolah merebut perhatian, but i don't ask for that, yah mungkin sudah jalannya, kita semua masih sangat muda, masih belajar untuk jadi dewasa dan saling menghargai hati. aku udah dekat banget sama dea mulai dari kelas X dari saudara meja makan, sampai suatu hari dea di marah oleh kaka kelas "makannya nggak usah kayak princess" disitu dia shock dan nangis banget, dan aku ngerasa hopeless, nggak tega, nggak terima. dea nangis sampai demam, dan akhirnya aku suruh tidur di barak aku aja, aku tungguin karena takut dia kenapa2, dia sampai pengen pindah, dan aku takut banget dia bakalan beneran pindah, karena ngerasa udah deket banget sama dea, TT tanpa dea nggak bakal sama. syukurnya dia bertahan 😊 thanks mbs udah bertahan dan kuat.

lanjut, kemudian pembagian kelas sesuai dengan hasil akademik, waktu itu aku sedang di gedung audio visual ikut kegiatan musikalisasi puisi, terus temen ngabarin kalau pembagian kelas sudah keluar, aku masuk kelas XA, aku masih nggak percaya sampai akhirnya liat papan pengumuman, di situ aku cuma bisa diem, trus sorenya nangis di tangga sambil ngadu sama kak hana "plis turunin aja aku ke kelas B" karena aku insecure banget anak kelas XA mayoritasnya dari SMP 7 Jambi dan sebagain besar anak Kota Jambi di mana mereka bahasa inggrisnya sudah lancar banget, sedangkan aku masih intermediate yang benar-benar minim vocab. percaya diriku benar-benar rendah, aku bahkan nggak ngerti cara pakai komputer, buka internet dan google. benar-benar belajar banyak hal dari 0. sampai akhirnya aku meyakinkan diri "ya udah kita liat 1 semester ini, kalau masih bertahan dikelas XA itu artinya aku mampu dan pantas disini" dan hasilnya, semester berikutnya aku tetap dikelas XA, nilaiku juga baik2 saja bahkan dalam 1 angkatan aku masuk dalam 25 orang yang tidak remedi matematika, masuk tim olimpiade kimia, itu membangun percaya diriku akan nilai akademik. 

kelas X, banyak banget ngajarin aku tentang terluka, jatuh, takut, penyesalan, insecurity, tapi harus selalu bangkit. sama seperti aku yang kadang terluka karena banyak temen-temen yang nggak suka, mungkin aku juga pernah melukai mereka dengan tidak sengaja. 

naik kelas XI dan banyak temen-temen yang pindah karena berbagai alasan, saking beratnya aku juga sempat berpikir untuk nyerah dan pindah, tapi bagiku Titian Teras itu seperti mimpi yang menjadi kenyataan, nggak mungkin bisa aku lepas dengan mudah. naik kelas XI begitu banyak kehilangan, teman-teman dan di tambah dengan kak Hana yang ternyata tiba-tiba pindah, rasanya semester baru sudah dimulai dengan berat. 

Kelas XI, setelah menunggu pembagian lapor dengan deg-degan, karena waktu itu orangtuaku memberi ultimatum "kalau nggak masuk Ipa, harus pindah ya" aku akhirnya lega karena berhasil masuk XI Ipa 1 kami sebut dengan ERAGON (Eleven Natural One) diambil dari Eragon the movie. sama seperti aku yang sebelumnya banyak ditolongin oleh kakak kelas, kakak angkat, dan kakak asuh. aku coba ngelakuin hal yang sama ke adek kelas X, bantuin mereka sebisa aku, punya adek angkat Aulia Ulfa. dan kelas XI aku bener2 jadi jerk and ashole, karena udah bikin adek tingkatku nangis dan sampai sekarang itu adalah penyesalan terbesar aku selama di Titian Teras, aku tau banget rasanya gimana disakitin sama orang lain, dan aku ngelakuin hal yang sama ke dia (aku nggak sebut nama, karena takutnya dia masih nggak suka dan sakit hati), aku sampai bilang "it's okay if you hate me, cause i hate me, too" aku juga ngerasa bersalah krn udah kejam bnget sm adek2 angktn XV dan kalau sebagian dari mereka nggak suka dan benci, oke aku rasa itu wajar dan bisa diterima karena aku juga ngerasa agak keterlaluan, tapi aku nggak pernah benci dan niat jahatin mereka, tpi mgkin cara displinisasiny yang salah dan nggak dewasa. 

oiya, kelas XI kami pindah asrama ke PKG, kali ini asramanya di bagi jadi 6 kamar, kami dapat kamar 2, aku, ica, ima, kak vy, ria, bakti, galih, sama febrina. aku nggak se asrama dengan dea, ya kami nggak pernah satu asrama, dan itu semua salahku. pas udah tamat aja baru nyesal, how i wish aku ngabisin lebih banyak waktu sama dea.

next, naik kelas XII kelas nggak di atur berdasarkan nilai ujian, tapi secara acak. aku masuk XII Ipa 2 , jadi banyak temen sekelas baru, suasana baru. asrama kami pindah ke kopel, kami kopel 7 dan dea kopel 8. ya, masih nggak se asrama tapi setidaknya tahun ini kami tetanggaan dan sering nginep bareng klau nggak aku yang ngungsi ke kamar dea, atau sebaliknya dea k kamarku. satu kopel di isi 4 siswi, aku, Rina, Teteh ineu dan ima. yak, dari kamar 2 pkg cuma aku dan ima yang lanjut bareng sekopel. temen2 kopel ini milih sendiri nggak di atur, dan aku sama dea tetap nggak bareng, kayak kami nggak selalu bareng-bareng all the time, but most of the time i spent with her become the special one, even cuma duduk di teras kopel makan mie goreng buatan Pandu (dea's Ex).

Kopel terletak di ujung kawasan Titian Teras, jadi ada tiga jalan buat ke kopel yang pertama lewat ruang makan, yang kedua lewat asrama siswa tembus poliklinik, dan yang terakhir lewat depan rumah pamong  berseberangan dengan hutan yang banyak monyetnya. jadi malam itu, aku sama dea pulang dari kantin dan kami mutusin buat lewat jalan yang depan rumah pamong, walaupun agak gelap tapi itu rute terdekat, awalnya sih biasa aja sampai tiba-tiba dengar suara aneh (cuma perasaan aja) langsung liat-liatan dong sama dea, sambil ngitung satu, dua, tigaaaa lariiiii πŸ˜…

banyak banget cerita Titian Teras, 3 Tahun yang penuh kenangan tawa juga air mata. mungkin dulu kami sering saling menyakiti, pun saling membenci tanpa alasan, tapi aku yakin tepatnya berharap saat ini semua itu sudah jadi kisah dan sejarah, Gen XIV selalu di hati, selalu ada satu sama lain, saudara kalau berantem kan wajar ya.

berikut beberapa moment yang mau diceritain tapi terlalu panjang.

.Longmarch lebih kurang 25km dari Titian Teras ke Taman Remaja Kota Baru

.Baster

.Di jauhin karena dikira carmuk sama kakak kelas (maaf kalau temen2 mikirny aku gitu, but thats just me yang ngerasa nyaman sama kepedulian mereka para senior, mgkin krna anak sulung jadi sneng bnget ngrasain pnglaman pnya kakak)

.berantem sama octa cuma gara2 lauk di meja makan πŸ˜‚i'm so sorry, tapi kelas 2 kita baikan, di PKG dan kejadiannya lucu.

.Masuk english club karena nggak mau di ejekin dea bahasa inggrisnya nyontek ria terus πŸ˜‚

.Bazar titian teras bareng eragon dengan tema spongebob (*menu lucu alone ice)

.Mading anak english club "don't look at this" yang malah bikin orang mau liat.

.Lomba kimia regional sumatra di Unand padang, berhasil bawa piala juara 2 dan 3 (*bangganya masyaAllah waktu itu) berangkat tnpa pamong pendamping dan dibantuin sama senior mahasiswa jambi yg kuliah di Unand.

.olimpiade kimia tingkat provinsi

.Study Tour (*best ever)

.Dea nangis disuruh hormat tiang bendera sama pamong biologi karena ketahuan becanda pas upacara senin, and since then aku kehilangan minat sama biologi, lebih kehilangan minat sama pamongnya, i'm sorry sir aku tau beliau benar, tapi aku tetap nggak bisa terima dea dihukum kayak gitu. karena aku tau bukan cuma dia yang kalau upacara nggak serius, tapi dia yang notabenenya anak yang nggak pernah bikin masalah malah dihukum, dipermalukan kayak gitu, i just can't accept that.

.belajar sebelum ujian bulanan dan ujian semester, minggu tenang, favoritny anak TT kayaknya nih.

.bebas berenang di kolam TT, walaupun pernah hampir tenggelam tapi tetap nggak kapok.

.bebas main basket di gor TT yang indoor, salah satu tempat favorit ^^πŸ‘

.moving class, yesssss i love this system.

.dua perpustakaan, tempat favorit selanjutnya setelah gor. dan anak kelasku suka banget di perpus, kalau jam kosong, langsung cus ke perpustakaan. dan di TT aku nemuin anak2 cwok yang lebih rajin belajar ketimbang anak cewek.

.pernah kabur dari kelas kimia karena yang di ajarin pamongnya (beliau masih magang) beda sama yang di buku dan yang di ajarin pamong senior, di kelas cuma nyisain 4 orang, selebihny kabur ke perpus. kita sekejam itu dulu T_T

.kumpul keluarga asuh

.ngospek angkatan XVI dan ketemu Dara yang akhirnya dijadiin adek angkat sm gw dan dea. eh ga taunya dia juga jadi adek asuh, long story short, mknya smpe skrg jadi adek plus2, she was cute and funny, nggak taunya ternyata dia jadi senior yang kejam selepas gw lulus TT πŸ˜† (pengakuan adek2 kelasnya) tapi dimata gw dia tetep adek plus2 yang paling baik,lucu, dan dia mungkin nggak sadar kalau dia orangnya kuaaaaaat banget. so proud of her indeed.

.nangis karena gagal praktikum fisika (waktu itu lagi karantina tim olimpiade)

.belajar malam di kampus, malamnya ke perpus atau ke masjid pas isya.

.gedung TT yang masih berasa hogwarts nggak kayak sekarang sudah sangat hijau dan di tengah2nya kayak taman kota

.and thanks to alm. mam anita (mam, semoga tenang di sisi ALLAH SWT, you'll always gonna be missed), mr sokowati, miss lia they really upgrade my english skill πŸ˜…

banyaaaaaak banget yang mau diceritain tentang TT tapi mungkin di lain waktu dan di lain chapter.

Selasa, 08 September 2020

Teruntuk Someone Special (pt.4)

 Oke, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada part tersendiri yang mau aku tulis tentang mbak de. 


Dena Mutia (Mbak De)

Nggak tau ya sudah semacam habit atau kebiasaan kalau pertama ngeliat orang trus ngerasa kayak "klik" ada yang beda, kayak ada suatu koneksi gitu, maka orang tersebut bakal berakhir jadi salah satu yang paling dekat atau paling berkesan buat aku. Ini udah aku buktiin beberapa kali, sama orang terdekat aku sekarang, kayak ada perasaan "ini orang bakal berarti banget nih buat hidup aku". Jadi, dari awal ngeliat Dena ini sama amy waktu itu di jurusan sewaktu masih ospek, trus ketemu lagi di gedung Bem Fakultas waktu sedang wawancara paitua atau foristek waktu itu. Dari awal liat sebelumnya udah penasaran mau ngobrol dan kenalan, karena waktu pertama liat itu kayak fascinating aja sama dia,baiiiik, cantik, auranya adem banget gitu, dan suaranya ya ampun lembutnya (eh lama2 malah cempreng 😁). Jadi sewaktu duduk di paitua, kebetulan duduknya deketan dan agak di belakang, ketika temen-temen yang lain sibuk ngobrol sama senior, aku malah ngobrol sama dia, dan yang pertama dibahas itu drama korea coba, Boys Before Flower πŸ˜‚  ternyata dia juga anak non reguler dan BP blkgnya juga 7 yang artinya kita satu kelas. mulai dari sana mulai deh deket-deket karena langsung nyambung dan nyaman banget sama dia, oiya kalau nggak salah ingat mereka udah deket duluan mbak de, tuty, oja, ning, dan nta, aku aj yang nimbrung sama mereka. Trus jga karena bingung manggilanya apa 'De' atau 'Na' dan kupikir dia lembut banget kayak orang jawa jadilah manggilnya 'mbak de'. 

Karena sekelas, kemana-mana selalu sama-sama kayak nggak terpisahkan, tepatny aku yang nggak mau jauh, bahkan bolos kuliah bareng, lucunya kami juga sama2 agak bandel walaupun keliatannya anak teladan banget,  dan salah satu kebiasaan buruk aku juga, paling bisa bikin orang terdekatku kesal, kayak udah bakat alam. jadi walaupun aku paling dekat sama mbak De, aku juga paling sering berantem sama dia, sampai-sampai temen2 main grup yang lain mungkin dah hafal aja sama kami berdua kalau tiba2 aku nggak mau deketan sama mbak de karena ngambek nggak jelas, dulu maunya aku aj yang di perhatiin, kayak dia harus prioritasin aku ketimbang yang lain, which is dia nggak pernah mau dan nggak bisa (nggak salah sih) yeah i sound like a jealous brat, tapi ya gitu aku dulu, childish, egois, self centre. perkara dia lebih milih nebengin orang lain ketimbang aku aja langsung ngambek. sampai akhirnya tahun ajaran baru, semester 3 aku pindah kelas karena ikut pertukaran program dari non relguler ke reguler, di situ kalut banget dan itu masa-masa terendah selama aku kuliah, sempat galau karena satu sisi udah nyaman banget sama teman2 di kelas C, dan aku juga bukan tipe yang gampang adjust sama lingkungan baru, bisa adaptasi memang, cuma nggak bisa membangun keakraban yang lebih, takut nggak fit in, insecure banget pokoknya. dan pindah kelas, itu akhirnya pisah sama mbak De, nggak bisa ketemu mbak de tiap hari, nggak bisa belajar di kelas sama2, tapi waktu itu juga masa2nya lagi sering berantem sama mbak de, jadi sewaktu pindah kelas sempat mikir "mungkin ini yang paling baik, biar nggak berantem terus, dan biar nggak nangis terus karena mbak de" sampai nggak masuk kuliah sampai 3 minggu saking Downny, alhasil absen berantakan, IP sakom. di semester 4 mulai bangkit lagi,luckily aku punya support system terbaik waktu kuliah,yah anak2 main group emang pengertian banget, nggak peduli gimanapun aku sma mbak de berantem dan cuek2an, mereka nggak pernah memihak, mereka kyak udah ngerti "ah nih anak berdua ntar juga baikan lagi, cuma lagi kumat aja" dulu hal yang paling nggak di suka dari berantem dengan mbak de itu adalah selalu aku yang akhirnya minta maaf dan ngalah (walaupun emang asal berantemnya juga karena aku yang salahπŸ˜†) tapi tetap aja mikirnya, coba sekali aja dia duluan yang mnta maaf. 

Sampai ada suatu waktu dimana aku bener2 marah sama mbak de, nggak bgtu inget kenapa kalau nggak salah karena msalah cwok ya (sebenarny bukan person, tapi lebih ketidakkonsistenan si mbak,tapi namanya juga hati sering terbolak balik), yang jelas kali itu aku marah bukan krna ngmbek nggak jelas tapi emg ada alasannya. pemicunya sewaktu malam2 aku nggak mau tidur sndirian d kos krna nggak ada orang, dan aku takut. mau nginep tempat mbak de dia nggak bolehin, karena dia lagi mau sendiri,butuh waktu sendiri (ini salah satu yang bikin dia sering kesel, aku nggak pernah mau ngertiin kalau dia butuh me time,  karena menurutku dulu itu cuma alasan dia nggak mau dket aku, krna dia nggak pernah larang yang lain buat deket) so malam itu nangis sejadi2nya sampai lorong kos, berharap mbak de bakal kasian dan ngebolehin ikut, tapi nggak dia ttp sama pendiriannya, dia balik ke kos dan ninggalin aku d jalan, di situ rasanya bener-bener sakiiiiit banget πŸ˜…akhirnya nelpon alfa smbil masih nangis, dia lgsg datang dan nggak ngmg ap2, cuma nanya aku mw kemna, krna bngung dan bneran nggak mau sndiri, akhrny mnta anterin ke kosan tuty,nginep bareng tuty, ning, oja malam itu aku bener2 janji sama diri sendiri, kalau emang mbak de nggak mw kenal dan dekat ya udah, aku juga berenti buat perjuangin persahabatan kami, kayak lelah banget berjuang sendiri tapi dia nggak pernah ngerasa butuh aku. di situ aku mutusin buat, ya udah deh mungkin emang lebih baik buat nggak kenal. lebih baik buat dia nggak di repotin oleh orang kayak aku. so next mulai besok2nya bener2 nggak ad mbak de dalam kamus iren, aku sibuk sama kuliahku sama temen2, nggak pernah sama2 lagi sampai banyak yang nanya "mana mbak de, kok nggak pernah sama2 lagi" atau "eh, iren sm mbak de knpa" saking krna emang dekatnya kami dulu, orang2 pada nyadar kalau kami lgi in bad terms. main group tetep ngumpul, tapi aku bener2 nganggap dia nggak ada in my eyes she is invisible, i'm so done waiting for her apologize. kayak, kalau emang mbak de nggak mau temenan sama iren, aku nggak bisa maksa, dan nggak bisa gantungin kenyamanan cuma sama orang yang nggak menginginkan kita. dalam kamus iren dulu "sahabat itu saling meneriama apa adanya kita" setiap ngumpul iren nggak pernah negor dia, ngeliat ke dia, kayak dia bener2 nggak keliat, nggak pernah nanyain dan cerewein dia, suddenly aku jadi nggak manja dan clingy sama dia. awal2nya berat banget, tapi lama2 jadi biasa, belajar buat ikhlas kalau ternyata kami emang udah terlanjur jauh, i love her so much and it's hurts. sampai suatu ketika miracles come, mbak de ngomong duluan dan minta maaf (sambil nangis kalau nggak salah ya) dia nggak suka aku diemin, nggak suka di jauhin dan di anggap nggak ada. aku waktu itu kaget, lega, tapi sedih juga, i never meant to hurt her. tapiii senang banget, berasa kayak di kasih tau kalau bukan cuma aku yang pengen persahabatan ini ada. perasaan mutual dan diinginkan, perasaan dihargai keberadaannya. daaan yah gitu aja, dia minta maaf, kita baikan lagi dan even closer than ever. mbak seharusnya tau aku tuh nggak pernah benci dan bisa marah lama2 sama dia, dia kayak kakak cewek i've always ask for. 

Kami jadi mkin deket dari sbelum2nya, aku nyoba belajar buat ngerti dia juga butuh waktu untuk diri sndiri, btuh privacy, anehnya aku cuma gitu sama mbak de aj, over possesive, but i got the lessons. mbak de jadi deket sama babeh, aku juga deket sma ibing, kikik, pipi, mimi. mereka udah kayak keluarga sendiri. kita liburan bareng ke kampungnya mbak, naik motor bertiga ibing, dan itu salah satu moment terbaik banget sewaktu kuliah, touring naik motor lewat sitinjau lauik, terus ke solok lewatin danau singkarak sampai tembus ke arah matur, nginep d matur ketemu om ca, ke kolam ikan, main di matur yang seger banget udaranya dan pulangnya lewat padang panjang, tembus pariaman. 

Dan dulu tiap mbak sakit, rasanya kayak ngerasain sakit yang sama, karena nggak mau aja liat mbak sakit sendiri, pernah mbak di rawat dan itu sediiih banget karena nggak tau kalau mbak udah sesakit itu,  karena nggak tega banget liat mbak de yang super strong anaknya eh sakit dan pucet, mbak juga kurusan dan itu bener-bener bikin sedih, ya Allah aku sayang banget sama temen dan kakak yang satu ini, plis sembuhin sakitnya karena ngeliat dia pucet dan lemah kayak gitu bener2 bikin pengen nangis. tapi disana ada terharunya juga karena pas pulang, terus mbak bilang iren nggak usah pulang, nginep disini aja temenin mbak, aku bener2 terharu karena dri awal emg udah mau stay nemenin mbak dan mimi, tapi tkut nggak di bolehin sm mbak, mbak kan sering gitu kalau di peduliin malah ngusir. πŸ˜… ya udah akhirnya nginep di klinik nemenin mbak sama mimi, walaupun udah pucet,lemes tapi dia tetap nggak ninggalin shalat, disitu aku bangga banget sama mbak, bersyukur juga Allah nemuin aku sama sahabat sebaik dia, makanya paling nggak suka kalau mbak lagi bandel, karena dimata aku dia itu malaikat banget. :) but indeed dia itu jga manusia kadang ada salahnya, jadi nggak boleh berekspektasi lebih sama makhluk yang bukan tuhan. ^^ makin lama, aku kayak belajar buat makin dewasa, nggak boleh maksa2 mbak, atau tiba2 ngambek dan jealousan nggak jelas. 

Sampai sewaktu mbak nikah dan aku datang dari tebo ke dumai naik angkutan umum sendirian karena ku pikir aku bakal nyesel banget kalau aku nggak datang di moment penting dalam hidupnya. disana mbak nangis pas temennya datang, trus malamnya dia mnta maaf dan bilang, dia nggak maksud nangis gitu pas temennya datang dan biasa aja pas aku datang, dia nggak maksud nunjukin kalau dia lebih senang temennya datang dan biasa aja pas aku datang, dan disana aku bener2 ketawa dan senyum aja karena aku nggak pernah mikir gitu, karena yang aku lakuin itu buat aku sndiri, karena aku nggak mau nyesal karena udah lewatin moment terbaik dalam hidupnya, aku udah seneng banget bisa ada disaat2 paling bahagia buat dia, thats it. tapi makasih karena dia udah bilang itu, nggak nyangka aja dia bisa mikirin perasaan aku sampai segitunya, awlnya d sruh tdur d htel aja tapi aku mutusin buat nginep dan tdur bareng sma mbak aja, malam terakhir sebelum dia akhirnya ada temen bobok yang sah. wkwkwkwk, dia seberharga itu guys!

Mbak, kalau kamu baca ini suatu hari nanti, aku cuma mau bilang, aku nggak pernah nyesal dulu pernah kamu bikin nangis, aku juga nggak pernah benci mbak, karena dulu ketika aku memutuskan buat pergi, mbak yang mengulurkan tangan buat datang kembali, dari situ aku paham dalam persahabatan kita bukan cuma aku yang selalu butuh kamu, tapi kita selalu ada untuk satu sama lain, makasih mbak udah ngeraih tangan iren dulu, saat aku sudah siap untuk melepaskan. mbak, hal yang paling membahagiakan dari menjadi sahabatmu adalah setiap mengingatmu maka akan mengingatkanku pada tuhan πŸ’— mbak nggak bakal berenti merepet sebelum aku shalat awal waktu, atau ngancem nggak mw kenal lagi kalau aku tiba2 bandel mau pulang ke kos nggak pakai jilbab. hal-hal sederhana yang bikin kangen. yang paling menyedihkan itu, kamu dulu keliatan nggak mau main sama aku, tapi mau main sama yang lain, kayak keliatan nggak sukanya, tapi itu juga karena yang lain nggak pernah ngerecokin waktu kamu sebanyak aku ngerecokin kamu mbak. πŸ˜† makasih mbak sudah bertahan dengan segala sifat aneh dan egoisku. Sifat dan sikap mbak mengajarkan banyak hal, dan membawa perubahan besar dalam hidup aku. Mbak, plissss stay by my side till jannah. :)

Teruntuk Someone Special (pt.3)

Untuk yang satu ini, bakal butuh ber chapter2 cerita, dan nggak pernah habis untuk terus di ceritain.

Member main group, Bg Oki yang persistent dan pejuang banget, kalau ada yang bilang banyak jalan menuju roma, mungkin dia salah satu orang yang membuktikan teori tersebut. Da Andrey, one of the smartest and yet so humble, walau kadang sering ga konsisten but indeed he has a good heart. Mbak De kayaknya skip ya, soalnya mau cerita banyak tentang dia nanti. Astuti, oh well mungkin kalau ada yang nanyain gimana persahabatan kami, deskripsi tersimpel itu 'love hate relationship' bukan hate dalam artian sebenarnya ya, karena suka banget berantem sama tuty, hal sepele aja nggak ada yang mau ngalah, perihal temen boncengan aja rebutan. Tapi dia salah satu yang setia banget nemenin ups and downs aku sewaktu kuliah. mungkin bisa dibilang, kalau tuty nggak ada nggak tau deh kuliahku bakal gimana. Alfadian, well he is the best boyfriend ever, maksudnya best friend who is a boy 😁 like literaly i wouldn't trade him for anything else, temen cowok yang paling ngerti kami banget, yang paling di rebutin kalau mau boncengan motor. Mas Moch, he is so funny without even trying, mungkin bisa di bilang dia itu aku versi cowoknya saking banyakny sifat kami yang mirip, kayak gampang ngambek, gampang ngerasa di jauhin, tapii diaaa super baik, well you're a good person mas, and we're so lucky to have you in life. Nining, sahabat jambiiku, yang nggak suka korea tapi gamers banget, yang cool tapi di awal2 dulu paling gampang ngambek, mungkin yang paling feminim juga, kalau dah bertiga sama ning dan mas moch, nggak ada habisnya ngobrolin film, nongkrong sampai ber jam-jam di movie cafe cuma ngobrolin film. Yogik, anak yang bocor tapi tertutupi oleh tampilan coolnya, so smart yet so savage, awalnya itu kayak canggung tapi ternyata bocor abis. Uni Kiky, guess what, dia termasuk yang paling muda d grup tapi sifatnya justru yang dewasa banget. yang sangat open minded, sangat keibuan. Oja, ugh ini anak yang paling polos di grup kayaknya, well dia anak bungsu jadi keliatan banget manja dan baiknya, tapi nggak menye menye. lembut banget tapi lola juga, paling enak kalau di kerjainπŸ˜… Shinta, nta ini yang paling muda di grup sekaligus yang paling tinggi di antara member cewek, yang paling sering ngalah dan kayakny yang paling jarang marah. badannya body goals banget, punya banyak fans mulai dari senior, temen seangkatan, sampe junior. paling gampang di bikin ketawa, like everything sounds funny to her.

well, cerita tentang mereka itu nggak ada habisnya karena terus berlanjut, orang2 yang setia dan ngerti aku banget, yang menemani dalam setiap langkah dan membawa banyak banget perubahan dalam hidup. i'm so lucky to have you guys.πŸ’—

Senin, 07 September 2020

Teruntuk Someone Special (pt.2)

 Oke next, kayakny berubah dari rencana awal, entrinya bkal nulis satu persatu aj tentang si someone specialnya.


Marisha Syarif (Ica)

Well, mlai deket sma ica itu di semester genap wktu mw naik kelas dua kalau nggak salah, to be honest kita ini sahabat yang sering banget berantemnya,tapi juga hobinya sama banget dulu. basket, awal deketnya dulu gimna nggak inget lagi, tiba2 udah deket dan nyambung aja gtu. Dan, deket sama icha bkin iren dulu fokusnya ke ichaa aja, super lengket. dan icha itu temen pertama yang punya ups and downs yang buanyak bnget sm iren dulu. paling sering berantem karena hal sepele, kayak hal kecil aja di bikin ribet, dan selalu berakhir dengan aku yang minta maaf duluan karena takut ichanya beneran marah dan ngejauh, sampai pernah bikin surat dong "kenapa sih kalau berantem selalu iren yang minta maaf" oh thats sound so gay, but it's just me being weird. πŸ˜‡

manggilnya sahabat, so cringe right. banyak yang mikir dong kami nggak normal, saking deket dan anehnya, masak berantem aja nangis. dan kami itu super jealousan satu sama lain, kayak kalau dia deket sm yg lain, irennya nggak suka, atau iren deket sm yg lain dia jg nggak suka, tpi klu deketan juga seringnya berantem, but in the end of the day kami tetep baikan dan sama2. Dia baik, cantik, loyal, perhatian, peduli, honest but not sweet. wkwkwkwk, but still, i love you sahabat.

dan sekarang mulai lost contact, kyak nggak pernah catching up.. nggak tau kenapa, apa karena udah terlalu mendewasa dan sibuk sama kehidupan masing2. but deep down, she own a place in my heart. ^^

Teruntuk Someone Special (pt.1)

Pada entry ini mungkin mau sedikit membahas beberapa orang yang akan selalu punya ruang sendiri di hati, mereka kayak penulis yang terlanjur menorehkan karya yang terus membekas. 

Ps. untuk semua sahabat tersayang yang belum sempat dituliskan kisahnya, tidak membuat kalin less worthy, karena kalian akan selamanya tersimpan di toples kenangan, dan dibawa serta kemanapun pergi.

mungkin tepatnya, beberapa nama berikut adalah orang yang paling bikin 'iren dulu'  menangis, sedih, ngerasa bersalah, dan bahagia krna mreka.


Ayu Diah Gunardi (Dea)

how to define her means in my life? mungkin kayak dia itu sahabat i dont deserve, i tent to hurting people closest to me, gitu juga dia, pernah bikin dia jauh, sempat nggak komunikasi lama, tanpa sebab, berjarak gitu aja, dan sampai kapanpun kayaknya bakal jadi penyesalan yang membekas. Tapi, she is the only one yang nggak pernah bkin nangis tanpa sebab, nggak pernah bikin nangis krna jealous, nggak bkin nangis krn d tinggalin, kyak dia selalu menyertakan aku dalam setiap cerita. bener2 ngedukung apapun yang aku lakuin, wlupun akunya udh jahat, dia tetep baik, dan nggak bikin aku ngerasa nggak di anggap atau nggak berarti. She is the bestfriends anyone could ask for, and luckily she's happen to be mine. Iren yang dulu itu kayak mencari pembuktian kalau dia special, dan dhea adalah orang bkin dia ngerasa cukup, she makes young iren feeling special, merasa di butuhkan dan diinginkan. Indeed, she secure a spot within my heart, my best, my mbs. πŸ’œ

Mbs Dea, thankyou for taking my hands, for stay by my weird side and never left. I promise, i will always do the same for you too.

Reminiscing The Good Old Days (pt.3)

 Scroll blog, baca tulisan tahun 2010, and realize my life was so damn funny.

Jadi inget lagi kejadian2 lucu dulu, polos banget masyaAllah. jadi inget sama kkak2 kos, temen2 kampus, sahabat yang ngabisin banyak waktu dan ngisi kisah hidup semasa kuliah. Allah udah ngatur semuanya dengan sangat indah, cuma perlu di jalani dengan ikhlas dan hati yang terbuka lapang.

Belakangan, nggak tau kapan tepatnya jadi kayak capek sama realita kehidupan, kayak makin dewasa makin tau banyak hal, makin banyak mikir, malah bikin makin jauh dari kehidupan sosial, membangun circle dan sahabat kayak dulu SMP, SMA, Kuliah. mungkin karena dulu lingkup kehidupannya emang benar-benar berada di satu setapak yang sama dengan tujuan yang sama. Beda dengan kehidupan pekerjaan dimana setiap orang punya goals, target, dan idealisme kerja yang beda-beda. Ada yang menargetkan karir, jabatan, dan lain sebagainya, ada juga yang santai menikmati hidup, no pusing-pusing club. dan aku ngerasa kayak stuck di antara pemikiran "kangen main sama tmen-temen (mksdnya suasananya, bkan cuma partcular person), ya tmen kantor, ya temen seangkatan PNS", tapi kadang juga ngerasa kyak "pngen membangun circle yang solid, tapi terlalu lelah untuk rutinitasnya" sampai akhirnya ya udah semuanya berlalu gitu aja, bosen, stuck, sedikit ansos, lebih banyak waktu sama diri sendiri, kesepian sih nggak, cuma ngerasa kayak life has become quieter. 

Nggak nyangka kalau sekarang bakal kangen sama masa2 sering berantem sama temen deket, berantem trus baikan, trus berantem lagi, tapi nggak pernah jadi luka atau dendam. karena berantemnya memang cuma sepele dan nggak sampai melukai hati. bikin hidup jadi penuh warna, ketawa, nangis, sedih, bahagia sama-sama. kayak, kita bisa saling menyakiti tapi kita juga akan selalu ada satu sama lain untuk saling mengobati.

i'm gotta admit it, this past few days i officially missing the old days. i keep on reminiscing the feelings of surrounding by the people i love and love me back, sincerely.

I still loving and appreciate what i have now adays, tho.