Pages

Rabu, 26 Maret 2014

berpura buta...


mungkin kau tidak tau
mempertahankanmu itu seperti bertaruh
akan sangat menyenangkan atau
teramat menyakitkan nantinya...

bahkan aku sendiri tidak tau
apa untungnya mempertahankanmu?
jika ada kemungkinan tersakiti nantinya
aku tidak sedang bertanya
ataupun menuntut kejelasan
aku hanya sedang menutup mata
berpura buta...
biar keberadaanmu turut mengabur
menghindar dari kesempatan luka!

telak!



Kau telah mengalahkan semburat senja berwarna keemasan
mengalahkan pertahananku
membongkar bertumpuk-tumpuk rindu
yang susah payah ku kubur bersama waktu
kau telah mengalahkan pertahananku
pertahanan yang susah payah ku bangun di atas serpihan pengharapan
kau mengalahkanku
hanya dengan sekilas sapa
hai, apa kabar?

entahlah!



Menyayangimu itu tidak mudah
tidak pernah menjadi sederhana
hanya saja, aku tidak tau di mana aku bisa berhenti
berhenti, lalu pergi berpindah ke lain hati

dan aku mulai ragu untuk mengartikan
ini tentang kesetiaan atau ketidakberdayaan!!!

Kamis, 13 Maret 2014

sekedar tanya

kepada kamu yang tak pernah mau berlalu
yang selalu berhasil menyita waktu
kamu yang senantiasa menyertakan rindu
kapan kita bisa bertemu?

Selasa, 11 Maret 2014

Dan tak harus!


mungkin akan ada yang tersungging mencemooh
pada tulisan dengan topik yang tabu ini
cinta dan sahabat
dan pertanyaan klasik yang mengekor di belakangnya
harus memilih yang mana?

sebelumnya, aku akan membuat semuanya menjadi jelas
aku memang tidak mengerti cinta itu apa
jika cinta yang kau maksud adalah seperti yang mereka artikan
karena dari awal aku sudah memutuskan
untuk mendefenisikan sendiri apa artinya bagiku
yap, aku memilih untuk mengartikannya sendiri.
lalu persahabatan, aku juga bukan seorang ahli
yang bisa menjelaskan arti rincinya
karena dari awal yang aku tau hanyalah
betapa beruntungnya aku ketika seseorang mendefenisikanku sebagai sahabatnya
yep, that's all i know!

lalu muncullah pertanyaan klasik tersebut
cinta atau sahabat?
hey dude, itu bukan pilihan
percayalah itu hanya kepicikan yang timbul akibat egoisme
dan aku tau rasanya menjadi picik seperti itu
percayalah, pada akhirnya yang kau perjuangkan itu hanya luka
coba membuka mata sedikit saja
lihat, sahabatmu itu sedang memelihara cintanya
jika kau tak memelihara persahabatan kalian, siapa yang akan menjaganya?
dan tak harus kau kalah pada egoisme bukan?
kau tak hanya menyakiti dirimu sendiri, tapi juga dia
aku tidak sedang menyalahkanmu, tidak, tidak sedang menyalahkan siapa-siapa
karena kalian hanyalah sepasang sahabat yang sedang buta
tidak mengerti persahabatan kalian terlalu berharga untuk berakhir seperti ini!

so, tak harus kau memilih, jika dari awal pilihan itu memang tidak ada!

friends mean forever


hey bung,
persahabatan itu bukan barang yang bisa dibeli
tidak ada tawar menawar jika ingin bertransaksi dengannya
karena ketulusan itu sudah jadi harga mati
no diskon!

bahkan jika ada kecewa di dalamnya
persahabatan tetap tidak memberi pilihan benci
ataupun putus, apalagi berakhir
karena berkotak-kotak kenangan yang tak lekang itu
sudah lebih dari cukup
untuk sekedar mengingatkan ada banyak kemarin
kemarin, hari dimana semuanya begitu manis untuk diingat...

jadi, berhentilah menjadi picik dan memelihara kecewa
jika tidak ingin lebih terluka lagi dari ini
karena persahabatan itu bukan barang yang bisa kau buang ketika tak terpakai
bukan pula rongsok yang bisa kau pungut untuk didaur ulang
persahabatan itu egoisme yang tumbuh atas kesepakatan
kesepakatan untuk memulai dan tidak mengenal akhir...

bung, kau mengerti maksudku bukan?

Minggu, 09 Maret 2014

Janji-Nya...



Jiak saja DIA tidak menjanjikanku kesanggupan,
kesanggupan atas setiap aral yang melintang
mungkin aku sudah lama menyerah kalah
kalah pada asa yang terlalu jauh untuk tersampaikan...


"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya..." (Al-Baqarah, ayat 286)

sepenggal firman-Nya yang menjadi penguat asa...

Jika saja DIA tak menjanjikanku kemudahan
setelah sekian pahit yang tak terperikan
maka, mungkin aku sudah berhenti menelan paksa setiap jengkal kesakitan
karena kepayahan ini seperti tak berkesudahan...

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." (QS. Al-'Asyr 5-8) .

sungguh hanya janji-Mu yang menjadi penguat tekad 'jangan pernah menyerah'....



Anomali



aku tidak ingat atau mungkin memang tidak pernah tau
kapan pastinya aku memutuskan menjadikanmu
tokoh utama dalam setiap kisah yang ku tuliskan
karena aku bahkan tidak yakin
apa yang menjadi alasanku memilihmu..

terkadang, atau tepatnya seringkali
aku pikir ini adalah sebuah kesalahan
seharusnya bukan kau yang memerankan tokoh ini
bukan, seharusnya bukan kau
terserah siapa saja, asal bukan kau
karena takkan ada akhir dari kisah ini
jika kau yang menjadi tokoh utamanya
akhir yang aku inginkan tepatnya...

bukan karena kita tak bisa berjalan di setapak yang sama
justru karena kita sudah terlalu lama menjalani ini berdua
sehingga ini menjadi tidak mungkin, seperti dua garis sejajar
kita dekat tapi takkan pernah menyatu, kau adalah utara
sementara aku adalah selatan, kita satu tapi takkan pernah bertemu..
seperti epilog dan prolog di satu buku
kita bersama tapi tetap saja terpisahkan
bahkan jika semua hal di dunia ini menjadi mungkin
kau tetap saja sebuah pengecualian
karena dari awal aku tau, menyayangimu itu adalah sebuah kesalahan
kesalahan yang terlanjur ku pertahankan...

Sabtu, 08 Maret 2014

menyesakkan!


terkadang yang menyesakkan itu bukanlah ketidaktahuan
melainkan tahu dengan pasti, namun tetap saja tidak bisa berbuat apa-apa
sama saja dengan tidak memiliki pilihan
ketika satu-satunya yang tersisa hanyalah kepura-puraan
berpura tidak tahu apa-apa
lalu bersembunyi dibalik kemarahan
yang membuat sesak semakin kentara...

seperti ketika aku tahu dengan pasti
aku takkan pernah menggenggam hatimu
sementara kau telah dengan serakah menyita setiap jengkal kalbuku
menjadi penguasa hati yang tak pernah bisa ku usir pergi

lalu, aku harus bagaimana?
mungkin hanya akan terus berpura-pura
berpura tidak tau, kenyataannya kau itu hanya dongeng seribu satu malam
pangeran yang tidak akan menjelma nyata
tak peduli seberapa lama aku di sini, menunggu
menunggu dalam kepura-puraan, dalam sesak!!

Jumat, 07 Maret 2014

my dearest friend Marisa Syarif 'icha'


hai cha,kamu apa kabar?
selalu begitu bukan tanya yang tersampaikan
selebihnya, semua kata hanya menumpuk di gudang rindu
ini sudah memasuki tahun kedua
semenjak terakhir kali kita membuka gudang kenangan
memilah banyak hari di masa lalu yang beraroma manis gulali...

bagaimana menurutmu? sepertinya waktu tak akan mengalah
jika tidak kita hentikan dengan paksa
dia hanya akan berjalan semaunya, percayalah dia takkan menoleh
bukan salahnya, karena akan menjadi tidak adil jika dia hanya berbaik hati pada kita
sedangkan yang menanggung rindu seperti ini tak hanya kau dan aku.

ah, terkadang berbicara tentangmu itu terasa sangat aneh
bukan, tentu saja bukan aku yang melihatnya aneh
kata mereka aku menjadi terlalu sentimentil jika itu tentang kamu
lalu aku akan bersikeras dalam hati 'apa peduliku, mereka tak menjalani apa yang aku tempuh'
tapi kali ini aku ingin menyempatkan diri, membiarkan mereka tau alasannya
alasan yang simpel, tapi aku tak yakin mereka akan mengerti atau percaya
karena alasannya terlalu sederhana 'karena kamu itu sahabatku'

ah, cha pada akhirnya aku hanya bisa berharap
jika nanti kita berhasil menang atas jarak dan waktu
aku harap tak ada yang berubah, semoga aku masih menemukan kamu yang sama
jika ada yang harus berubah biarlah itu waktu dan tempatnya, tapi bukan kita
tetaplah jadi sahabat yang ku kenal, biar semua ini terbayarkan...

kebodohan yang kuingini


kau tau? jika  dari awal aku diberitahu bahwa merindukanmu akan semenyakitkan ini
maka kau akan menjadi satu-satunya kebodohan yang aku ingini
kebodohan karena memilih tersakiti, karena merindumu.

terimakasih sudah memilihku


waktu sudah membawa kita berjalan jauh
sudah menghabiskan berbulan-bulan masa
dan sekarang perlahan mulai menunjukkan kemana jalan ini berujung
tentu saja, dari awal kita sudah tau
akan ada simpang di ujung setapak ini
yang tidak memberi banyak pilihan, ketika satu-satunya yang tersisa hanya perpisahan
dan aku benci itu.

tapi, setidaknya dalam masa yang sudah terlewatkan itu
ada banyak kenangan yang bisa disinggahi
dan untuk itu, aku merasa sedikit lega, ya sedikit saja
karena aku tau persis, perih menanggung rindu itu sangat menyakitkan
dan aku selalu tak bisa membiasakan diri dengannya.

namun pada akhirnya nanti, jika kita sudah benar-benar sampai di ujung jalan
aku ingin memberitahumu satu hal, dari sekian banyak yang tak terungkapkan
sesutau yang seharusnya kuberitahu dari dulu,
terimakasih sudah menjadi warna baru di hidupku
terimakasih sudah menuliskan begitu banya cerita di sajak hariku
terimakasih sudah memilihku..
agar setelah ini kau tau dan tidak lupa, di sini ada aku yang selalu merasa beruntung karena memilikimu.

-persahabatan, sesuatu yang tak pernah bisa di artikan, karena tak satu katapun dapat dengan tepat mengartikannya.

berunding dengan waktu



tok..tok..tok..
ini kali kesekian aku mengetuk pintu kediaman waktu
masih berupaya berkrompromi
bahkan kali ini jadi sedikit memaksa
tolong berhentilah sebentar, tunjukkan sedikit saja iba padaku
padaku yang sakau karena merindu...

semuanya sudah semakin berlebihan
seolah waktu tak mengenal bosan menelan semuanya dalam kesibukan
pun jarak yang serakah sama sekali tidak memberi kesempatan
yah, kalian sangat serasi, aliansi yang mematikan
menjebak aku dan dia di sana yang setengah mati meronta
berusaha melepaskan diri dalam perangkap ruang dan waktu
yang sepertinya tertawa mencemooh, 'kalian adalah utara dan selatan yang takkan mampu bertemu..'

tok...tok..tok..
waktu, mari membuat kesepakatan
ambil apa yang kau mau
tapi, setelahnya jangan lagi menenggelamkanku dalam palung rindu
aku takkan tahan!