Pages

Rabu, 23 Desember 2020

Lelah..

 Berkali kali kukatakan padamu

La tahzan.. La tahzan..

Innallaha ma'ana..


Tapi ku lihat kamu masih menangis
Air matamu seperti kanal yang pecah
Tumpah ruah..

Ku tanya, apa karena kau marah?
Kau diam..
Kau menatapku dengan memelas
Akhirnya kau membuka suara.

Tidak kau tidak marah tapi kecewa
Kau tidak marah tapi teramat lelah
Kau kecewa pada kenyataan yang teramat sulit untuk dicerna..
Kau kecewa pada diri sendiri..
Sudah gagal dalam misi yang kau banggakan itu. 
Dan kau merasa, sungguh Allah menegurmu dengan sangat lembut
Agar kau kembali padaNya, mendekat..
Agar kau paham seperti apa sakitnya kecewa
Mungkin Allah sudah berkali2 kau kecewakan dengan taubatmu yg terputus dan istiqomah yang tersendat sendat..

Ku lihat sekali lagi, kau tidak lagi menangis
Tapi air mata masih terus mengalir dari sudut matamu..
Aku, ingin sekali memelukmu
Menawarkan pelukan terhangat
Untukmu, yang menatapku dari balik cermin....

Minggu, 13 Desember 2020

Dear tersayang

dear kamu, cinta dalam hidupku

sayang, aku tau kamu sangat pasif jika berbicara tentang hati
namun sayangnya aku juga bukan seseorang yang aktif
aku tidak begitu memahami cara terbaik untuk menunjukkan
betapa aku ingin menjadikan hari-harimu indah..
tapi setidaknya aku ingin kamu tau
sayang, aku mencintaimu. kini dan nanti..


dunia tidak pernah jadi tempat untuk mengatakan selamanya
tapi sayang aku ingin kamu tau
aku mencintaimu kini dan nanti..

i am such a coward

inspired by "Nadin Amizah - Bertaut"

hari ini tiba-tiba terpikirkan
tentang banyak hal yang ingin ku katakan
namun tak tersampaikan
jika tiba-tiba aku berada di penghujung kehidupan

bun, teruntuk kamu wanita hebat dalam hidupku
yang ku biarkan menua tanpa dekapan hangat setiap waktu
aku ingin kau tau ada cinta yang selalu ku eja di dalam jiwa
bagiku, kamu segalanya...

aku terkadang bertanya-tanya
apa yang membuatku malu untuk sekedar menyatakan i love you
yang kubiarkan terpendam dalam-dalam
tak ku ungkapan ke permukaan
dan ku biarkan engkau melewati setiap kasih yang membuncah
apa karena dewasa menjadikanku jauh
terlalu banyak mempertimbangkan segalanya?
sampai aku terlalu malu untuk jujur kepadamu
bun, betapa engkau ku cinta
bun, betapa aku terluka

masih banyak yang ingin kusampaikan
berharap aku memiliki sedikit saja keberanian
menyampaikan langsung kepadamu
perihal maaf dan terimakasih
telah mengantarkanku sejauh ini

bun, jika sampai waktuku nanti
meski engkau kan menangis, aku ingin kau tidak larut dalam luka
air matamu yang penuh cinta itu
akan kudekap meski nyawa tak lagi nyala
tapi cintaku kan ku bawa serta
ku dekap dalam-dalam sepenuh jiwa...