Sebenarnya buka blog malam ini buat liat archive pribadi, nyari inspirasi..Tapi, instead of menemukan apa yang dicari ternyata malah diingatkan tentang emosi 3-4 tahun yang lalu. Ironi memang lukanya abadi dalam tulisan, tapi aku sama sekali ga bisa mereka ulang kenangannya, so aku jg ga tau ini sisi positif atau sebaliknya.
Tapi dari situ aku belajar satu hal, ternyata ketika ada yang bilang “badai pasti berlalu” atau bahasa umumnya “what doesn’t kill you makes you stronger” itu benar adanya. Belajar memberi kesempatan pada luka untuk sembuh dengan sendirinya, belajar untuk memberi ruang pada pasangan untuk tumbuh bersama. One step at a time, and it’s okay to take a baby step rather than jumping to unknown road.
So yeah, maybe thanks to an anonymous comment who wishing me a good luck, dan terimakasih pada diri sendiri yang sudah berjuang sampai sejauh ini. Dan kembali lagi, semua itu berasal dariNya, yang sudah melapangkan hati, meluaskan sabar, dan menguatkan langkah kaki dalam perjalanan ini.
Well, no matter what future holds, i wish we’ll always have faith in our life and in our love. Sayang, sampai bertemu di sisi lain perjalanan ini, semoga kapalnya tetap berjalan jauh, melewati riak gelombang dan badai yang mungkin saja datang dari arah yang tidak terduga, tetapi aku percaya selama kita meletakkan Allah dan akhirat sebagai tujuan, maka dunia tidak lebih dari perjalanan singkat yang akan selalu diwarnai oleh luka dan bahagia, pun begitu aku tetap berharap semoga bahagianya lebih banyak dari pada air mata. ^^