Pages

Rabu, 15 Oktober 2014

Dari Duri untuk Mawar (1)




seharusnya aku tidak boleh mengintip kelopak merahmu dari balik dedaunan
agar aku tidak bungkam dan jadi serakah pada pesonamu
tapi kita terlalu dekat, terlampau jadi satu
bahkan mereka sendiri yang mengatakan
akulah duri yang selalu melindungimu, menyenangkan, ya aku pelindungmu
tidak banyak yang mengerti mengapa harus ada aku
jadi bagian dari keindahanmu
dan aku tau tidak sedikit yang mendesah berharap
berharap aku tidak pernah ada menyertaimu
karena tanpaku keindahanmu akan sempurna...
seandainya mereka tahu
aku yang lebih mengenalmu, aku yang selalu ada di dekatmu
aku yang telah terpikat padamu, bahkan semenjak merahmu masih tertutup kuncup
aku yang menjagamu dari kuncup sampai nanti kau layu..
lalu, ku pikir kau juga menyukaiku sebesar sukaku padamu
ku pikir, aku juga menarik di matamu, semenarik kau di mataku
tapii, ternyata kau lebih memilih kumbang yang hanya mendekat pada musim semi
lalu pergi dan berpaling ketika kau layu dan gugur
kau tidak pernah melihatku yang serta mati dengan gugurnya kelopakmu
kau bilang tidak bisa hidup jika aku mengakhiri keberadaanku
kau bilang kau tak akan kuat jika aku tak lagi menyertai sisimu
kau juga bilang, kau juga mencintaiku, hanya saja tidak seperti cintaku padamu, kau bilang maaf...

bukankah hidup sedang tidak adil padaku, mawar??





nb: pict from http://www.google.com/imgres?imgurl=http://cdn.klimg.com/kapanlagi.com//p/rose2_connect.jpg&imgrefurl=http://www.vemale.com/inspiring/lentera/8649-bunga-mawar-dan-durinya.html&h=300&w=460&tbnid=QryUKZiJT1sARM:&zoom=1&q=kuncup%20mawar&docid=az3wRNO2zm6HoM&hl=jv&ei=EYw-VP28OcadugTlg4FQ&tbm=isch&ved=0CFYQMygxMDE&iact=rc&uact=3&dur=2018&page=3&start=45&ndsp=25

Tidak ada komentar: