Pages

Rabu, 15 Oktober 2014

Dari Mawar, semoga Duri mengerti (2)



kalau kau mau tau seperti apa perasaanku saat ini
kau bayangkan saja salju pertama di akhir musim gugur
putih, pucat, dan beku...
aku juga begitu, ketika kau menyesalkan betapa tidak adilnya takdir kepadamu
bagaimana tidak, kau menyalahkan takdir karena aku
kau menyalahkanku, aku pun begitu, menyalahkan diri sendiri
seharusnya, aku melihatmu ketika pertama kali kelopakku menyumbul dari balik kuncup malu-malu
seharusnya aku hanya menatapmu yang sudah begitu setia menunggu dalam diam
seharusnyaa... seharusnya, kata yang tidak pernah akan ada....

tapi, aku bisa apa? ketika pesonanya melintas begitu saja di mataku
aku bisa apa, ketika hatiku yang seharusnya hanya untukmu, terlanjur kuberikan padanya..

Duri, aku merutuki diri sendiri setiap pagi ketika embun membasahi kelopakku
aku mengecam diri sendiri setiap pagi ketika mentari memantulkan cahayanya
karena ketika semuanya menjadi semakin indah, akan ada yang selalu tersakiti, kau,Duri..


Duri, kau tau apa yang lebih menyakitkan dari pada cinta tak terbalas?
yang lebih menyakitkan adalah ketika kau tidak bisa membalas cinta yang sama
sekalipun kau mati-matian mencoba
karena hati tak pernah mau dipaksakan....
kalaupun ku paksakan, akan ada banyak kesakitan dan kehilangan
tidak hanya aku atau dia, tapi juga kau...
kehilangan ketulusan cinta, yang esensinya hanya memberi...

Duri, semoga kau mengerti, ini semua hanya tentang waktu
bukankah pada akhirnya kau juga yang akan terus serta bersamaku
kita akan layu dan gugur bersama-sama
Duri, kau yang terbaik yang pernah ada, aku menyayangimu....
semoga kau mengerti...

Tidak ada komentar: