Pages

Selasa, 15 September 2020

Sekilas Tentang Aku dan Titian Teras

Hari ini, tiba-tiba kepikiran buat nulis kenangan-kenangan atau perjalanan yang udah aku lewatin di masa lalu, untuk mengingatkan tentang banyak hal yang sudah aku laluin dalam hidup ini. Dimulai dari perjalanan aku di Titian Teras, karena TT merupakan salah satu titik balik dalam hidup aku.


Jadi, aku mulai tertarik dan memiliki keinginan untuk sekolah di Titian Teras itu semenjak kelas 2 SMP, waktu itu sedang ikut lomba porseni cabang lari jarak 100m di jambi, pas pulangnya lewat di depan Titian Teras dan liat anak TT yang sedang lari sore pakai seragam olahraganya biru dongker-putih, itu pertama kalinya aku liat dan ngeh ada SMA asrama di jambi, dan aku langsung ngerasa sekolahnya 'keren'. dari situ aku mulai bertekad bahwa selepas SMP aku akan melanjutkan SMA di Titian Teras, jadi setiap ditanya 'abis SMP mau lanjutin kemana' dan aku selalu jawab Titian Teras, banyak juga yang bilang "ah TT kan sekarang udah nggak bagus, kenapa nggak SMA 1 Jambi aja, atau SMA 4, SMA 3 Jambi" tapi aku tetap pada pendirianku karna di mataku TT udah terlanjur keren, dan ternyata orang tuaku waktu itu juga sudah mencari informasi tentang Titian Teras dan memang bermaksud menyarankanku untuk masuk TT, aku ikutin rangkaian tesnya, dari mulai tes tertulis, tes wawancara, dan samapta. saat itu bahasa inggrisku benar-benar payah, waktu wawancara bahasa inggris aku benar-benar cuma bisa jawab yes no yes no, walaupun nggak terlalu paham sebenarnya apa yang mereka tanyakan. Qadarullah keinginanku, keinginan orang tuaku sejalan dengan takdirNya. aku lulus ujian masuk TT, dan waktu itu kami masih duduk di bangku kelas 3 SMP, tes masuk TT memang lebih dahulu dibandingkan SMA lainnya, so setiap di tanya 'nanti abis SMP mau lanjut mana?' aku dengan bangganya bakal jawab "Alhamdulillah udah lulus Titian Teras'. Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba, hari masuk asrama. Rasanya excited banget, ketemu teman baru, suasana baru, semua hal yang serba baru. semua temen-temen pada nangis sewaktu orang tua mereka pergi meninggalkan asrama, mungkin hanya aku dan beberapa orang yang nggak nangis, karena waktu itu aku benar-benar semangat sama kehidupan baru sebagai anak asrama. asrama kelas X di bagi dua yaitu lt. 1 dan lt. 2, dengan fasilitas tempat tidur 2 tingkat yang kami sebut barak 1 lemari dan 1 meja belajar. selama satu bulan kedepan kami akan melalui masa basis tidak boleh berhubungan dengan orang tua dan orang luar, full kegiatan di asrama. seminggu pertama kami hanya dibimbing oleh panitia psb, setiap hari di panggil, di kumpulin untuk pengarahan berbagai aturan, hak, dan kewajiban yang harus kami lalui. kegiatan di TT sangat padat, bangun jam 4 dini hari, kemudian berbaris buat lari keliling kampus (gedung sekolah) di lanjutkan dengan senam bersama, jam 5 subuh pulang ke asrama masing-masing untuk shalat mandi dan siap-siap , jam 7 keruang makan dengan berbaris. di setiap meja makan di isi oleh 6 siswa/i. teman meja makan pertamaku Dea, Embun, Retno, Octa, (maaf banget tapi 2 lagi lupa) kalau nggak salah nora sama pyut. sampai akhirnya setelah seminggu kemudian mulai belajar efektif dan semua kakak-kakak kelas XI dan XII udah masuk asrama dan kami menjalani Mos selama 3 malam. dimana kami harus minta tanda tangan kakak kelas. aku berkelompok dengan Dhea dan Indri, malam pertama minta ttd ke kkak kelas XI tiba-tiba di teriakin "sokem hana, eh ada sokem hana" aku kaget karena nggak ngerti, ternyata maksudnya sodara kembar hana, karena aku mirip sama kakak kelas XI yang namanya hana, padahal nggak mirip2 banget, dia shining akunya buluk. (litle did i know, she'd be so special). singkat cerita aku jadi dekat sama kak hana dan kak tety, ya mereka dua kakak angkat yang super baik and i'm so lucky to have 'em. dan surprisingly, mereka berdua saudara asuh dan aku juga adek asuh mereka. so mereka berdua adalah kakak angkat sekaligus kakak asuhku. kelas X banyak konflik dan tekanan, tekanan dari pertemanan dimana kami masih young and dumb banget, sangat mudah melukai dan terluka. kadang ada yang salah paham ketika aku dekat dengan kakak-kakak kelas, seolah merebut perhatian, but i don't ask for that, yah mungkin sudah jalannya, kita semua masih sangat muda, masih belajar untuk jadi dewasa dan saling menghargai hati. aku udah dekat banget sama dea mulai dari kelas X dari saudara meja makan, sampai suatu hari dea di marah oleh kaka kelas "makannya nggak usah kayak princess" disitu dia shock dan nangis banget, dan aku ngerasa hopeless, nggak tega, nggak terima. dea nangis sampai demam, dan akhirnya aku suruh tidur di barak aku aja, aku tungguin karena takut dia kenapa2, dia sampai pengen pindah, dan aku takut banget dia bakalan beneran pindah, karena ngerasa udah deket banget sama dea, TT tanpa dea nggak bakal sama. syukurnya dia bertahan 😊 thanks mbs udah bertahan dan kuat.

lanjut, kemudian pembagian kelas sesuai dengan hasil akademik, waktu itu aku sedang di gedung audio visual ikut kegiatan musikalisasi puisi, terus temen ngabarin kalau pembagian kelas sudah keluar, aku masuk kelas XA, aku masih nggak percaya sampai akhirnya liat papan pengumuman, di situ aku cuma bisa diem, trus sorenya nangis di tangga sambil ngadu sama kak hana "plis turunin aja aku ke kelas B" karena aku insecure banget anak kelas XA mayoritasnya dari SMP 7 Jambi dan sebagain besar anak Kota Jambi di mana mereka bahasa inggrisnya sudah lancar banget, sedangkan aku masih intermediate yang benar-benar minim vocab. percaya diriku benar-benar rendah, aku bahkan nggak ngerti cara pakai komputer, buka internet dan google. benar-benar belajar banyak hal dari 0. sampai akhirnya aku meyakinkan diri "ya udah kita liat 1 semester ini, kalau masih bertahan dikelas XA itu artinya aku mampu dan pantas disini" dan hasilnya, semester berikutnya aku tetap dikelas XA, nilaiku juga baik2 saja bahkan dalam 1 angkatan aku masuk dalam 25 orang yang tidak remedi matematika, masuk tim olimpiade kimia, itu membangun percaya diriku akan nilai akademik. 

kelas X, banyak banget ngajarin aku tentang terluka, jatuh, takut, penyesalan, insecurity, tapi harus selalu bangkit. sama seperti aku yang kadang terluka karena banyak temen-temen yang nggak suka, mungkin aku juga pernah melukai mereka dengan tidak sengaja. 

naik kelas XI dan banyak temen-temen yang pindah karena berbagai alasan, saking beratnya aku juga sempat berpikir untuk nyerah dan pindah, tapi bagiku Titian Teras itu seperti mimpi yang menjadi kenyataan, nggak mungkin bisa aku lepas dengan mudah. naik kelas XI begitu banyak kehilangan, teman-teman dan di tambah dengan kak Hana yang ternyata tiba-tiba pindah, rasanya semester baru sudah dimulai dengan berat. 

Kelas XI, setelah menunggu pembagian lapor dengan deg-degan, karena waktu itu orangtuaku memberi ultimatum "kalau nggak masuk Ipa, harus pindah ya" aku akhirnya lega karena berhasil masuk XI Ipa 1 kami sebut dengan ERAGON (Eleven Natural One) diambil dari Eragon the movie. sama seperti aku yang sebelumnya banyak ditolongin oleh kakak kelas, kakak angkat, dan kakak asuh. aku coba ngelakuin hal yang sama ke adek kelas X, bantuin mereka sebisa aku, punya adek angkat Aulia Ulfa. dan kelas XI aku bener2 jadi jerk and ashole, karena udah bikin adek tingkatku nangis dan sampai sekarang itu adalah penyesalan terbesar aku selama di Titian Teras, aku tau banget rasanya gimana disakitin sama orang lain, dan aku ngelakuin hal yang sama ke dia (aku nggak sebut nama, karena takutnya dia masih nggak suka dan sakit hati), aku sampai bilang "it's okay if you hate me, cause i hate me, too" aku juga ngerasa bersalah krn udah kejam bnget sm adek2 angktn XV dan kalau sebagian dari mereka nggak suka dan benci, oke aku rasa itu wajar dan bisa diterima karena aku juga ngerasa agak keterlaluan, tapi aku nggak pernah benci dan niat jahatin mereka, tpi mgkin cara displinisasiny yang salah dan nggak dewasa. 

oiya, kelas XI kami pindah asrama ke PKG, kali ini asramanya di bagi jadi 6 kamar, kami dapat kamar 2, aku, ica, ima, kak vy, ria, bakti, galih, sama febrina. aku nggak se asrama dengan dea, ya kami nggak pernah satu asrama, dan itu semua salahku. pas udah tamat aja baru nyesal, how i wish aku ngabisin lebih banyak waktu sama dea.

next, naik kelas XII kelas nggak di atur berdasarkan nilai ujian, tapi secara acak. aku masuk XII Ipa 2 , jadi banyak temen sekelas baru, suasana baru. asrama kami pindah ke kopel, kami kopel 7 dan dea kopel 8. ya, masih nggak se asrama tapi setidaknya tahun ini kami tetanggaan dan sering nginep bareng klau nggak aku yang ngungsi ke kamar dea, atau sebaliknya dea k kamarku. satu kopel di isi 4 siswi, aku, Rina, Teteh ineu dan ima. yak, dari kamar 2 pkg cuma aku dan ima yang lanjut bareng sekopel. temen2 kopel ini milih sendiri nggak di atur, dan aku sama dea tetap nggak bareng, kayak kami nggak selalu bareng-bareng all the time, but most of the time i spent with her become the special one, even cuma duduk di teras kopel makan mie goreng buatan Pandu (dea's Ex).

Kopel terletak di ujung kawasan Titian Teras, jadi ada tiga jalan buat ke kopel yang pertama lewat ruang makan, yang kedua lewat asrama siswa tembus poliklinik, dan yang terakhir lewat depan rumah pamong  berseberangan dengan hutan yang banyak monyetnya. jadi malam itu, aku sama dea pulang dari kantin dan kami mutusin buat lewat jalan yang depan rumah pamong, walaupun agak gelap tapi itu rute terdekat, awalnya sih biasa aja sampai tiba-tiba dengar suara aneh (cuma perasaan aja) langsung liat-liatan dong sama dea, sambil ngitung satu, dua, tigaaaa lariiiii 😅

banyak banget cerita Titian Teras, 3 Tahun yang penuh kenangan tawa juga air mata. mungkin dulu kami sering saling menyakiti, pun saling membenci tanpa alasan, tapi aku yakin tepatnya berharap saat ini semua itu sudah jadi kisah dan sejarah, Gen XIV selalu di hati, selalu ada satu sama lain, saudara kalau berantem kan wajar ya.

berikut beberapa moment yang mau diceritain tapi terlalu panjang.

.Longmarch lebih kurang 25km dari Titian Teras ke Taman Remaja Kota Baru

.Baster

.Di jauhin karena dikira carmuk sama kakak kelas (maaf kalau temen2 mikirny aku gitu, but thats just me yang ngerasa nyaman sama kepedulian mereka para senior, mgkin krna anak sulung jadi sneng bnget ngrasain pnglaman pnya kakak)

.berantem sama octa cuma gara2 lauk di meja makan 😂i'm so sorry, tapi kelas 2 kita baikan, di PKG dan kejadiannya lucu.

.Masuk english club karena nggak mau di ejekin dea bahasa inggrisnya nyontek ria terus 😂

.Bazar titian teras bareng eragon dengan tema spongebob (*menu lucu alone ice)

.Mading anak english club "don't look at this" yang malah bikin orang mau liat.

.Lomba kimia regional sumatra di Unand padang, berhasil bawa piala juara 2 dan 3 (*bangganya masyaAllah waktu itu) berangkat tnpa pamong pendamping dan dibantuin sama senior mahasiswa jambi yg kuliah di Unand.

.olimpiade kimia tingkat provinsi

.Study Tour (*best ever)

.Dea nangis disuruh hormat tiang bendera sama pamong biologi karena ketahuan becanda pas upacara senin, and since then aku kehilangan minat sama biologi, lebih kehilangan minat sama pamongnya, i'm sorry sir aku tau beliau benar, tapi aku tetap nggak bisa terima dea dihukum kayak gitu. karena aku tau bukan cuma dia yang kalau upacara nggak serius, tapi dia yang notabenenya anak yang nggak pernah bikin masalah malah dihukum, dipermalukan kayak gitu, i just can't accept that.

.belajar sebelum ujian bulanan dan ujian semester, minggu tenang, favoritny anak TT kayaknya nih.

.bebas berenang di kolam TT, walaupun pernah hampir tenggelam tapi tetap nggak kapok.

.bebas main basket di gor TT yang indoor, salah satu tempat favorit ^^👍

.moving class, yesssss i love this system.

.dua perpustakaan, tempat favorit selanjutnya setelah gor. dan anak kelasku suka banget di perpus, kalau jam kosong, langsung cus ke perpustakaan. dan di TT aku nemuin anak2 cwok yang lebih rajin belajar ketimbang anak cewek.

.pernah kabur dari kelas kimia karena yang di ajarin pamongnya (beliau masih magang) beda sama yang di buku dan yang di ajarin pamong senior, di kelas cuma nyisain 4 orang, selebihny kabur ke perpus. kita sekejam itu dulu T_T

.kumpul keluarga asuh

.ngospek angkatan XVI dan ketemu Dara yang akhirnya dijadiin adek angkat sm gw dan dea. eh ga taunya dia juga jadi adek asuh, long story short, mknya smpe skrg jadi adek plus2, she was cute and funny, nggak taunya ternyata dia jadi senior yang kejam selepas gw lulus TT 😆 (pengakuan adek2 kelasnya) tapi dimata gw dia tetep adek plus2 yang paling baik,lucu, dan dia mungkin nggak sadar kalau dia orangnya kuaaaaaat banget. so proud of her indeed.

.nangis karena gagal praktikum fisika (waktu itu lagi karantina tim olimpiade)

.belajar malam di kampus, malamnya ke perpus atau ke masjid pas isya.

.gedung TT yang masih berasa hogwarts nggak kayak sekarang sudah sangat hijau dan di tengah2nya kayak taman kota

.and thanks to alm. mam anita (mam, semoga tenang di sisi ALLAH SWT, you'll always gonna be missed), mr sokowati, miss lia they really upgrade my english skill 😅

banyaaaaaak banget yang mau diceritain tentang TT tapi mungkin di lain waktu dan di lain chapter.

Tidak ada komentar: